Rosmiati

Seseorang yang selalui digelayuti sepi merindu bahagia

Selengkapnya
Navigasi Web
Inovasi Pembelajaran Puisi Menggunakan Staco Tower
Inovasi Pembelajaran Puisi Menggunakan Staco Tower

Inovasi Pembelajaran Puisi Menggunakan Staco Tower

Inovasi Pembelajaran Puisi Menggunakan Staco Tower Berlabel Akhiran Kata untuk Meningkatkan Kemampuan Mengumpulkan Diksi

Rosmiati, S. Pd., Gr. SMA Budi Cendekia Islamic School

Abstrak

Penulisan puisi memerlukan penguasaan diksi yang kuat agar mampu menyampaikan makna, rasa, dan estetika secara efektif. Namun, banyak peserta didik mengalami kesulitan dalam menemukan kata-kata yang puitis dan sesuai rima. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas media Staco Tower berlabel akhiran kata sebagai alat bantu dalam pembelajaran puisi. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus pada siswa kelas XI SMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media ini meningkatkan kemampuan siswa dalam mengumpulkan diksi secara kreatif dan menyenangkan. Selain itu, aktivitas belajar menjadi lebih kolaboratif dan bermakna.

Kata Kunci: Puisi, Diksi, Staco Tower, Media Pembelajaran, Akhiran Kata

1. Pendahuluan

Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang menuntut sensitivitas bahasa, kepekaan rasa, dan kreativitas dalam memilih diksi. Dalam praktik pembelajaran, guru kerap menemukan kesulitan siswa dalam menemukan kata-kata yang tepat dan estetik. Masalah utama yang muncul adalah keterbatasan perbendaharaan kata serta rendahnya motivasi dalam mengeksplorasi bahasa puitis. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan strategi pembelajaran inovatif yang menyenangkan dan melibatkan partisipasi aktif siswa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menggunakan media permainan edukatif, seperti Staco Tower (modifikasi dari Jenga), yang diberi label akhiran kata (misalnya: -an, -i, -ku, -mu, -lah, dan sebagainya) guna memantik kreativitas dalam mengumpulkan diksi yang selaras bunyi dan makna.

2. Tinjauan Pustaka 2.1. Pembelajaran Puisi

Pembelajaran puisi bertujuan menumbuhkan apresiasi dan keterampilan berbahasa yang tinggi. Menurut Tarigan (1986), penguasaan diksi menjadi unsur penting dalam menulis puisi.

2.2. Media Pembelajaran Kreatif

Media pembelajaran berbasis permainan telah terbukti dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar. Permainan edukatif memfasilitasi pembelajaran aktif dan menyenangkan (Sanjaya, 2010).

2.3. Staco Tower dalam Pembelajaran

Staco Tower merupakan adaptasi dari permainan Jenga, yang dimodifikasi dengan tambahan label tertentu sesuai tujuan pembelajaran. Dalam konteks ini, blok Staco diberi label akhiran kata yang menjadi pemicu diksi bagi siswa dalam menulis puisi.

3. Metode Penelitian 3.1. Jenis Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri atas dua siklus.

3.2. Subjek Penelitian

Siswa kelas XI SMA Budi Cendekia Islamic School.

3.3. Prosedur

- Perencanaan: Guru menyiapkan Staco Tower dengan label akhiran kata. - Pelaksanaan: Siswa bermain dalam kelompok, menarik blok, dan menuliskan kata berakhiran label tersebut. - Observasi dan Refleksi: Guru mencatat peningkatan jumlah dan kualitas diksi yang digunakan dalam puisi siswa.

4. Hasil dan Pembahasan 4.1. Peningkatan Diksi dalam Menulis Puisi

Pada siklus I, rata-rata siswa hanya mampu mengumpulkan 6–8 diksi puitis. Setelah penggunaan media Staco Tower, pada siklus II meningkat menjadi 12–15 diksi, dengan variasi dan kualitas lebih baik. Siswa juga lebih mampu menyusun larik-larik puisi dengan rima yang konsisten.

4.2. Keterlibatan dan Antusiasme Siswa

Media ini terbukti mendorong interaksi kelompok, meningkatkan rasa ingin tahu, dan menciptakan suasana belajar yang tidak monoton. Siswa menunjukkan sikap aktif dalam menemukan dan memadankan diksi dengan konteks puisi yang dibuat.

4.3. Contoh Produk Puisi Siswa

“Langkahmu berjejak dalam kenangan Aku mengabadikan setiap harapan Dengan senyum yang kau tinggalkan Di hati yang tak pernah kehilangan” (Penggunaan akhiran: -mu, -kan, -an)

5. Kesimpulan

Penggunaan media Staco Tower berlabel akhiran kata efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa kelas XI dalam mengumpulkan dan menggunakan diksi puitis dalam pembelajaran puisi. Metode ini tidak hanya mendorong siswa berpikir kreatif, tetapi juga menciptakan pengalaman belajar yang interaktif dan kolaboratif.

6. Saran

Guru disarankan untuk mengembangkan media serupa dengan variasi label seperti suku kata, sinonim, atau tema tertentu agar dapat memperkaya pengalaman literasi siswa secara berkelanjutan. Media ini juga dapat diterapkan dalam pembelajaran jenis teks sastra lainnya seperti pantun dan syair.

Daftar Pustaka

Tarigan, H. G. (1986). Prinsip-Prinsip Dasar Puisi. Bandung: Angkasa. Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Slamet, S. Y. (2008). Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar. Surakarta: UNS Press.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post