Sang Pejuang 3
"Ma...da Fajar ma?"
Rahma adik kedua bertanya kepada mamanya setelah tiga hari tidak melihat Fajar. Ya, walaupun kedua orang.tuanya tidak menyukai fajar tapi kedua adiknya sangat menyayangi fajar. Karena fajar selalu mengajari mereka. Terutama matematika yang sangat sulit bagi mereka.
"Masa tak ada?"
"Tidak ada."
"Bajunya?"
"Ia tak bawa Ma."
Herlina tertegun. Jadi dia pergi?
"Da Sol...Fajar lari dari rumah!"
Sol, ayahnya terkejut.
"Periksa barang berharga. Jangan-jangan dia mencuri!"
"Papa Jahat! Mana mungkin Da Fajar maling."
Anak bungsunya, Hawa berkata ketus.
Herlina yang juga eteknya terkejut melihat pembelaan adik-adik Fajar. Berarti sayang mereka tulus pada Fajar. Dia tak habis fikir. Begitu baikkah Fajar di mata.mereka?
Ya, fajar selalu ada saat mereka butuhkan. Fajar selalu menumpahkan kasin sayangnya pada mereka. Sedangkan mereka sibuk semua. Sol sibuk dengan perusahaan garmentnya dan mama mereka sibuk dengan kedai butiknya. Tiada waktu untuk mereka.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lanjuuut, Pak. Salam sukses.
Mantap ceritanya, Pak. Salam literasi!
wah ada lanjutannya ternyata, salam sukses cak
Keren ceritanya , ditunggu lanjutannya.
Terima kasih