Sang Pejuang 6
Sebuah mobil Jeep dengan plat hijau yang dimiliki tentara berhenti di depan kantor Polsek Polo Gadung dan disambut oleh piket.
"Selamat malam pak ada yang bisa saya bantu?" Ramah piket bertanya.
"Kapolsek ada?"
"Baru saja beliau keluar tapi beliau menitipkan pesan pada saya. Bapak kapten Haloan ya?"
"Ya pak."
Sang piket berdiri mengambil sikap sempurna dan memberi hormat.
"Mari saya antar."
Mereka menaiki mobil dan meluncur ke rumah Ihsan. Dan kebetulan Ihsan dan.Fajar masih di kedai Ihsan. Karena hari ini Ihsan memintanya tidur di sana.
"Assalamualaikum!"
Suara polisi piket menyampaikan salam.
"Waalaikumsalam...eh bang Dodi..ada apa bang?"
"Saya membawa orang tua chaca.'
"Ya silahkan masuk. Chaca barusan tidur. Tuh di sofa."
Haloan dan istrinya masuk dan tersenyum gembira.
"Anak kita selamat Pa."
"Ya ma."
Baru mau duduk, Chaca bangun. Ia duduk sambil mengusap matanya.
"Chaca...chaca tak apa-apa?"
Sang mama langsung mendekati anaknya dan memeluknya.
"Mama...mama udah datang?"
"Ya ini mama."
"Papa mana?"
"Ini papa nak. Maafkan papa ya?"
"Ndak Chaca yang minta maaf karena Ndak mendengarkan mama dan papa."
Mereka berpelukan. Salut. Tidak saling menyalahkan. Sangat luar biasa.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ceritanya selalu menarik. Keren pak
salut ceritanya semakin menarik cak, lanjutkan menulis
Terima kasih cak
Terima kasih