#TantanganGurusiana (Hari ke 213)

Hidup sederhan bukanlah irit dan pelit. Hidup sederhana adalah hidup dengan sesuai apa adanya yang sesuai kemampuannya. Setiap orang mempunyai pengertian yang berbeda-beda tentang hidup sederhana. Hidup sederhana seseorang berbeda-beda. Orang A mengatakan ia sudah hidup sederhana, namun menurut orang B itu bukanlah hidup sederhana. Hidup sederhana tergantung pandangannya masing-masing.

Dalam kehidupan, setiap orang mempunyai kefokusan yang berbeda beda. Kefokusan tersebut biasanya sesuai passionnya masing-masing. Misalnya ada orang yang fokus pada mobil. Mobilnya selalu berganti setiap ada keinginan untuk mengganti. Namun di lain pihak dia mempunyai rumah yang biasa-biasa saja. Dalam kehidupannya terlihat sederhana namun bergengsi pada sarana mobilnya. Ada orang yang fokus pada rumah. Membangun rumah besar dengan gaya yang sesuai masa kini, bahkan rumahnya tidah satu. Dalam sarana yang lain, ia tidak mempunyai keinginan untuk mengganti mobilnya. Mobilnya cukup satu dan mobil lama. Jika bepergian orang ini terlihat sangat sederhana.

Jadi sebenarnya apa definisi hidup sederhana ? menurut Wikipedia, hidup sederhana atau gaya hidup minimalis merujuk kepada sejumlah praktik sukarela untuk menyederhanakan akan hidup seseorang. Misalnya memilih tinggal di rumah minimalis dengan tindakan mengurangi jumlah dan jenis harta kepemilikan atau meningkatkan kemandirian. Ciri gaya hidup ini adalah adanya perasaan puas dan cukup terhadap apa yang dibutuhkan bukan apa yang diinginkan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata sederhana adalah bersahaja, tidak berlebih - lebihan. Jadi pengertian hidup sederhana adalah hidup yang bersahaja dan tidak berlebihan.

Dari dua pengertian di atas bisa dikatakan bahwa hidup sederhana adalah hidup tidak berlebih-lebihan dan fokus pada apa yang dibutuhkan bukan apa yang diinginkan. Jika sekiranya masih ada barang yang bisa berfungsi dengan baik, maka orang tersebut tidak akan mengganti hanya karena ingin yang baru. Jadi salah satu hidup sederhana adalah mengurangi konsumtif.

Kesederhanaan dalam kehidupan akan membuat diri bisa menikmati kekayaan yang dipunyai. Orang yang hidup sederhana bisa tampil lebih menawan. Tidak menunjukkan apa yang dipunyai namun cukup apa yang dibutuhkan. Namun apa yang dibutuhkan .setiap orang berbeda-beda. Dengan adanya perbedaan inilah, sederhana orang A belum tentu sederhana bagi orang B. Yang bisa merasakan sederhana adalah diri sendiri asalkan itu untuk memenuhi kebutuhan bukan semata-mata hanyut untuk mengikuti keinginan. Apalagi keinginan yang timbul karena meniru orang lain.

Kesederhanaan akan menimbulkan empati pada orang lain yang kekurangan. Dari rasa ini akan muncul rasa dermawan. Karena merasa sudah cukup maka tidak enggan untuk berbagi pada orang lain.

Hidup sederhana akan memunculkan rasa selalu bersyukur. Setiap ada keperluan selalu tercukupi menurut ukurannya. Semua yang terasa berlebihan dihindari. Semua yang dipandang tidak bermanfaat tidak akan didekati. Menerima keadaan diri sendiri tanpa terpengaruh orang lain akan memunculkan kepuasan diri. Dengan rasa syukur ini akan menjadi pondasi yang kuat untuk memiliki hati yang tenang. Akhirnya permasalahan yang terjadi dapat diselesaikan dengan perasaan yang tenang dan pikiran yang jernih. Hal ini akan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan pada Allah SWT karena selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan.