Di sebuah padang rumput yang luas, hiduplah seekor domba kecil bernama Domdom. Domdom baru saja memiliki tanduk kecil di kepalanya. Meskipun ukurannya masih kecil, Domdom sangat bangga dengan tanduk barunya itu. Setiap kali bermain dengan hewan lain, Domdom selalu menantang mereka untuk beradu kepala.

"Hei, lihat tanduk baruku! Ayo kita adu kepala!" seru Domdom dengan semangat.

Namun, teman-temannya yang tidak bertanduk merasa kesal dengan sikap Domdom. Mereka merasa tidak adil karena mereka tidak memiliki tanduk untuk diadu.

Suatu hari, datanglah seekor kura-kura besar ke padang rumput. Domdom melihat kura-kura itu dan berpikir, "Hmm, kura-kura ini pasti bisa diajak beradu kepala."

Dengan penuh percaya diri, Domdom mendekati kura-kura besar itu dan berkata, "Hai, kura-kura! Ayo kita adu kepala!"

Kura-kura besar itu tersenyum dan menerima tantangan Domdom. Ketika mereka bersiap untuk beradu, kura-kura besar dengan cerdik memasukkan kepalanya ke dalam cangkang rumahnya yang keras.

Domdom yang tidak menyadari trik kura-kura itu, langsung menyeruduk dengan penuh tenaga. "Duk!" Tanduk kecil Domdom menghantam cangkang keras kura-kura. Domdom merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya.

"Aduh! Sakit sekali!" teriak Domdom sambil mundur.

Kura-kura besar keluar dari cangkangnya dan berkata dengan bijak, "Domdom, tandukmu memang baru dan kamu bangga dengan itu. Tapi ingatlah, tidak perlu menyombongkan apa yang kamu miliki. Setiap hewan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing."

Domdom menundukkan kepalanya dan merasa malu. Ia menyadari bahwa menyombongkan tanduknya hanya membuatnya kesakitan dan tidak disukai teman-temannya. Sejak hari itu, Domdom belajar untuk lebih rendah hati dan tidak lagi menantang teman-temannya untuk beradu kepala. Ia pun menjadi domba kecil yang lebih bijaksana dan disukai oleh semua hewan di padang rumput.