Kisah Fufu dan Papa
Di sebuah pohon tinggi, terdapat sarang burung elang. Di sana hiduplah empat anak burung yang baru menetas. Mereka lucu dan menggemaskan. Tentu saja mereka masih sangat bergantung pada induknya. Setiap kali waktu makan tiba, keempat anak burung itu saling bersaing untuk mendapatkan makanan dari induknya. Begitu juga saat tidur, mereka berebut untuk mendapatkan dekapan hangat dari induknya.
Di antara keempat anak burung itu, ada satu yang bernama Fufu. Fufu tampak lebih kecil dan kurus dibandingkan dengan saudara-saudaranya. Tampaknya ia kalah bersaing dengan kakak-kakaknya.
Ketika saatnya tiba untuk belajar terbang, Fufu selalu tertinggal. Kakak-kakaknya sudah bisa terbang dengan lincah, tetapi Fufu malah terjatuh dari ketinggian dan menangisi nasibnya.
Ia kini berada di bawah pohon tinggi itu sendirian. Ia bersedih meratapi nasibnya. Saat sendiri itu, ia menangis menahan sakit dan kesepian.
Tidak disangka, saat dia kebingungan datang seekor kupu-kupu lucu bernama Papa. Papa melihat Fufu yang sedang sedih dan bertanya, "Mengapa kamu menangis, Fufu?"
Fufu menjawab dengan suara pelan, "Aku tidak bisa terbang seperti kakak-kakakku. Aku terjatuh dan luka."
Papa tersenyum dan berkata, "Jangan khawatir, Fufu. Aku akan membantu dan menemanimu. Semua butuh waktu dan usaha. Kamu hanya perlu mencoba lagi dan lagi. Aku yakin kamu bisa terbang."
Di hari yang lain, sakit dan luka Bubu membaik. Papa terus memberi semangat agar Fufu terus belajar dan berusaha terbang. Dengan semangat yang diberikan oleh Papa itu, Fufu memutuskan untuk mencoba terbang lagi. Ia mengepakkan sayapnya dengan penuh semangat dan berusaha keras. Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya Fufu berhasil terbang! Mula-mula jarak terbangnya dekat. Berangsur kemudian Fufu bisa terbang jauh dan lebih tinggi. Ia merasa sangat bahagia dan berterima kasih kepada Papa.
"Terima kasih, Papa! Tanpa semangat darimu, aku mungkin tidak akan pernah bisa terbang," kata Fufu dengan gembira.
Papa tersenyum dan berkata, "Ingatlah, Fufu, tidak ada yang tidak mungkin jika kita berusaha dan tidak menyerah."
Sejak saat itu, Fufu menjadi burung yang percaya diri dan selalu berusaha keras. Ia belajar bahwa dengan semangat dan usaha, ia bisa mencapai apa pun yang diinginkannya. Dan setiap kali ia terbang tinggi di langit, ia selalu ingat nasihat dari Papa, sahabat kecilnya yang selalu memberinya semangat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar