Kegiatan hari ini sungguh melelahkan pikiran dan tenaga, ku rebahkan tubuh ini di sofa sambil menonton televisi. Sore hari yang cerah aku teringat bahwa harus pergi mengajar paket A di SKB Kota Jayapura Abepantai. Meskipun penat dan lelah tubuh ini tapi harus tetap semangat dengan suka cita menjalankan tugas. Ku gunakan kendaraan roda dua sebagai alat transportasiku. Dengan pelan kukendarai motorku sambil menikmati pemandangan yang indah .Udara yang sejuk dengan dikelilingi pepohonan yang rindang. SKB terletak di pinggir kota yang terdapat pantai teluk youtefa.

Sambil menunggu warga belajar datang, aku sempatkan membaca buku sambil duduk di para-para sekolah. Tidak lama kemudian dengan berjalan tenang datanglah warga belajar mendekatiku. "Selamat sore bu guru" sapa seorang warga belajar Amina Heluka namanya. "Selamat sore juga "balasku. Ibu Amina mari sini coba lihat buku yang saya baca bagus sekali. Cerita seorang remaja Anguelin gadis di daerah pegunungan Wamena.

Saya mengajaknya bercerita tentang daerah dimana ibu Amina tinggal sambil membaca buku itu. Berbeda dengan mengajar anak di sekolah formal. Di sekolah nonformal kita mengajar orang-orang yang putus sekolah dan rata-rata orang yang sudah dewasa. Cara mengajar kita harus berbeda, cara berbicara kita harus santun, kita harus lebih akrab dan berkomunikasi selayaknya seperti teman agar lebih nyaman dan tidak menyinggung perasaannya.

Ibu Amina mengambil buku dari tangan saya dan langsung membaca. Perasaan bahagia saat melihat ada warga belajar yang antusias untuk membaca buku. Ibu Amina ini adalah warga belajar yang sangat aktif dan rajin untuk belajar. Semakin semangat saya dalam memotivasi ibu Amina untuk terus belajar. Membaca buku membuat ilmu kita bertambah, dimanapun dan kapanpun disela-sela kesibukan kita bisa membaca buku. Belajar tidak mengenal usia, selesai sekolah paket nanti ibu Amina ingin melanjutkan kuliah. Rasa penat yang aku rasakan hilang seketika saat melihat ada warga paket yang semangat dalam belajar.