Demam Panggung
Menulis hari ke-178 (1976)
/
Ajang pencarian bakat bertajuk bujang dayang menyisakan cerita yang sedikit menggelitik untuk diingat. Salah seorang peserta bujang dayang (buday) di suatu kecamatan bernama Coco. Dia merupakan atlet berbakat di bidang olah raga atau bisa dibilang dia jagonyo lapangan. Pokoknya dia sudah mengharumkan nama sekolah kala itu karena mereka memenangkan pertandingan.
Hari yang ditentukan sudah tiba. Mereka para finalis budah kecamatan akan menampilkan performancenya masing-masing. Tak berbeda jauh dengan Coco, dia sudah berusaha menghapalkan teks orasi yang akan dibawakan pada saat tampil di panggung nanti. Dia merasa sudah maksimal berlatih dan siap untuk bertarung memperebutkan satu finalis buday yang akan maju ke tingkat kabupaten.
Tibalah giliran Coco untuk menyampaikan orasinya setelah beberapa peserta tampil di depan panggung. Awalnya Coco merasa biasa saja ketika namanya dipanggil. Ketika sudah diberi pelantang untuk bicara, tiba-tiba mulutnya seperti terkunci. Coco mengucapkan salam dan apa yang ingin disampaikan tidak ada di kepalanya alias ngeblank dan akhirnya karena lupa ditutup dengan kata "Sekian dari saya wassalamualaikum wr wb." Sontak semua hadirin terdiam melihat penampilan Coco yang tiba-tiba tak ingat apa-apa. Apa mau dikata kalau lupa.
//
Salam semangat
Tandan, 28 Juni 2025
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar