Apa yang Terjadi (1.661)T.162 Pentigraf
APA YANG TERJADI (1.660)T.161
( Pentigraf)
Karya: Tin Faza
Susi berseri-seri saat namanya dinyatakan lulus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Ia ditempatkan sebagai guru SD di sebuah pelosok Kabupaten Malang. Wajahnya bulat manis, tubuhnya tinggi semampai, dan tutur katanya memikat di hadapan siapa pun—asal tidak menyentuh harga dirinya. Di balik keanggunannya, Susi menyimpan keangkuhan yang merayap dalam sikap. Ia merasa terlalu istimewa untuk menerima cinta pria-pria biasa. Setiap bujang yang datang melamar ditolak tanpa ampun, bahkan pernah seorang lelaki diludahi dari kejauhan hanya karena ia tak sekelas impian Susi. Lelaki itu pergi dengan hati remuk dan menyisakan doa buruk: agar Susi tak pernah merasakan kebahagiaan yang ia abaikan.
Waktu terus berjalan. Satu per satu orang yang dulu ia anggap tak layak, kini berlayar di bahtera rumah tangga yang damai. Susi yang kian menua mulai gelisah. Ia berdoa, berusaha membuka hati, namun tak ada pelabuhan yang menerima labuhannya. Ketika ia mulai jatuh hati pada seseorang, harapannya kembali patah—laki-laki itu justru menikah dengan wanita lain. Luka demi luka menggugurkan kewarasannya. Susi mulai kehilangan kendali atas pikirannya, bicaranya tak lagi utuh, dan jiwanya seperti mengembara ke dunia lain. Ia kembali dimutasi ke Sidoarjo, namun bukan lagi sebagai guru yang penuh semangat, melainkan sosok yang hampa, duduk di kelas tanpa komunikasi, matanya kosong menatap entah apa.
Masyarakat mulai berbisik lirih, menyebutnya sebagai guru yang terganggu jiwa. Mereka mengenangnya bukan karena kecantikannya, tetapi karena kisah pilu yang mengiringi kesendiriannya. Entah takdir, entah balasan atas kesombongan lama, yang jelas kini Susi hidup dalam sepi yang menggila. Kadang, dalam lamunannya yang tak terucap, mungkin ia bertanya sendiri: apa yang sebenarnya telah terjadi...?
Kota Delta, 9 Juni 2025
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar