Naik Kambing Sendiri atau Naik Sapi Bertuju
Naik Kambing Sendiri atau Naik Sapi Bertuju
Hari tasrik pertama, keluarga adikku menyembelih sapi untuk kurban. Aku dan suami diundang untuk menyaksikan proses penyembelihan tersebut. Sapi yang akan disembelih sudah dibeli sejak beberapa tahun sebelumnya. Dirawat sendiri untuk memastikan makanannya bergizi dan sapi tumbuh dengan sehat. Pas kami datang, persiapan pun sudah mencapai sembilan puluh persen. Tak lama setelah jagal tiba, sapi pun segera dieksekusi. Keluarga adek dan beberapa tetangga ikut menyaksikannya. Aku tidak berani hadir di tempat penyembelihan, tidak tega.
Tiba-tiba saja keponakanku nyeletuk ke ibunya yang kebetulan lewat.
“Buk, kenapa tidak korban kambing saja? Kan bisa satu orang satu kambing, jadi nanti pas lewat jembatan shirothol mustaqim larinya bisa lebih cepat. Lah kalau sapi, satu sapi dinaiki tujuh orang, kan larinya dak bisa kenceng karena keberatan muatan.”
Aku yang mendengar pun tertawa. Bisa saja kamu, Le, batinku. Sementara ibunya yang diprotes hanya nyengir sambil berlalu.
“Kalau pengin naik kambing, nanti kamu kurban aja sendiri.” Sahut kakaknya terkekeh.
***
Hari Raya Iduladha tahun ini jatuh pada hari Jumat. Karenanya ada yang menyebutnya haji tahun ini sebagai Haji Akbar. Hal ini, merujuk waktu pelaksanaan wukuf di Arafah yang bertepatan pada hari Jumat (sayyidul ayyam = penghulu segala hari). Banyak amalan sunah yang dianjurkan untuk dilaksanakan selama bulan Zulhijah. Di antara amalan tersebut adalah puasa sunah, sunah tarwiyah, arafah, berzikir, takbir, salat Iduladha, dan menyembelih hewan kurban. Selain itu ada kewajiban menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu.
Hari Raya Iduladha dikenal juga dengan Idul Kurban. Sebab, pada hari itu disunahkan bagi muslim yang mampu untuk menyembelih hewan kurban. Hal itu sebagai bentuk pengabdian, ketaatan, dan upaya mendekatkan diri umat muslim kepada Allah Swt. Penyembelihan hewan kurban dapat dilaksanakan pada hari raya Iduladha tanggal 10 Zulhijah hingga tiga hari setelahnya (hari tasrik, tanggal 11, 12, 13 Zulhijah). Adapun jenis hewan yang dikurbankan antara lain domba, kambing, sapi, unta, dan kerbau.
Sebagian umat muslim beranggapan berkurban cukup satu kali seumur hidup. Hal itu tidaklah benar. Ibadah kurban merupakan sunah muakad (dikukuhkan oleh Imam Malik dan Imam Syafi’i) bagi mereka yang diberi kelebihan rezeki. Sunah muakad artinya amal ibadah yang sangat dianjurkan. Berkurban bisa dilaksanakan seorang muslim satu kali, dua kali, tiga kali seumur hidup atau setiap tahun. Allah menjanjikan pahala yang besar bagi mereka yang berkurban dengan ikhlas.
Banyak yang memahami bahwa hewan kurban nanti akan menjadi tunggangan atau kendaraan di hari kiamat secara saklek, sebagaimana cerita di atas. Benarkah demikian? Pahala berkurban sangat besar yaitu meningkatkan derajat di sisi Allah Swt., ampunan dosa, dan syafaat dari hewan kurban di hari kiamat. Namun, hal itu bukan berarti ketika tujuh orang berkurban seekor sapi, nantinya akan mengendarainya bersama.
Berdasarkan penjelasan Ustaz Adi Hidayat dalam satu ceramahnya bahwa ada riwayat yang disandarkan pada Nabi. “Gemukkanlah, baguskanlah hewan sembelihan kalian. Karena sesungguhnya hewan-hewan itu kelak akan datang di hari kiamat menjadi kendaraan kalian melalui shiroth.” Maka kita diminta membaguskan hewan kurban sehingga pahalanya akan semakin besar. Dengan pahala tersebut Allah akan memudahkan kita melewati shiroth. Wallahu 'Alam.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar