SEBATANG POHON MANGGA YANG LUPUT DARI PENJAGAAN
Tantangan Menulis Hari Ke-43
ESAI
SEBATANG POHON MANGGA YANG LUPUT DARI PENJAGAAN
Oleh Rahmadi
KETIKA suatu persoalan kau anggap sepele, belum tentu anggapan orang lain sama seperti yang kau pikirkan. Sebab, potensi orang perorang untuk memiliki perbedaan pandangan itu sangat terbuka lebar sebagaimana tugas, posisi, cara, emosi, pola pikir masing-masing mereka.
Bisa saja kau mengatakan sebatang pohon mangga di depan rumah, yang kau tanam beberapa tahun yang lalu itu sangat bermanfaat; sebagai pohon pelindung, penghasil udara segar (oksigen) dari daun-daunnya, dan menuai buah yang sangat lebat, manis dan besar-besar.
Tetapi, bagi PLN tidak. Sebab batang pohon mangga itu, sudah sampai menjulang tinggi dan mengganggu kabel-kabel listrik. Hal demikian bisa membahayakan. Baik bagi petugas PLN yang akan sangat was-was terhadap gangguan arus, korsleting, resiko terbakar dan timbulnya korban akibat tertimpa dahannya yang patah akibat terjangan angin badai, serta hal lain yang dikhawatirkan akan ditimbulkannya.
Lebih jauh, hal yang demikian dimanfaatkan pula oleh sebagian orang atau kelompok, untuk mengambil kesempatan terhadap resiko tersebut. Misalkan, sebagai penyedia jasa atas kerusakan aliran listrik di rumah-rumah masyarakat setempat yang tidak memiliki legalitas. Sebab, akibat terjangan pohon terhadap aliran kabel-kabel listrik, membuat sambungan-sambungan kabel ke tiap-tiap rumah penduduk akan terganggu--sambungan jaringan longgar, korsleting, gangguan terhadap alat-alat elektronik dan sebagainya-- yang mengakibatkan kerugian.
Kerugian yang dialami oleh mereka yang merugi, akibat kelaliman yang tak kau sadari. Akibat dari sebatang pohon yang tidak kau jaga, rawat, dan tidak memperhatikan bagaimana ianya tumbuh dengan baik, sehingga menimbulkan efek buruk bagi orang-orang disekitar.
Akan lebih bijak, jika pohon itu deperhatikan, dijaga, dirawat dengan seefektif mungkin, sebagaimana kau sangat menikmati buahnya yang besar-besar lagi manis, dan juga memanfaatkannya sebagai pohon pelindung, penyedia udara segar, serta dapat menjaga kelembaban tanah disekitar.
Pariaman, 29 Juli 2020

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ilustrasi yg sangat inspiratif. Apapun, kita mmg sdh sewajibnya menjaga amanah. Sekecil apapun itu, tak boleh terabaikan. Keren Bpk, salam kenal... Mkasih tlh berkunjung di lapak sy...
Ulasan yang sangat kongkrit, Bu. Terima kasih kembali. Salam...
Ternyata mudaratnya lebih banyak dari manfaatnya ya pak. Mantap opininya
Keren bun
Baik atau buruk, tergantung sudut pandang ya Pak....
Betul, Bu. Terima kasih. Salam literasi.
Wah,,kasihan pohon mangganya ya pak.
Lebih kasihan lagi pada korban yang ditimbulkan oleh pohon mangga yang tidak terjaga, Bu.