DUNIA JUMANJI (Dukung Niat Anak Jumat Aktif Mengaji)
DUNIA JUMANJI
(DUKUNG NIAT ANAK JUMAT AKTIF MENGAJI)
A. Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pasal 3 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan, Pasal 2 Ayat (1) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental.B. Latar Belakang Masalah
Dalam era digital saat ini, perhatian anak-anak terhadap kegiatan keagamaan, seperti mengaji, cenderung menurun. Banyak anak lebih tertarik pada gawai, media sosial, dan permainan daring dibandingkan dengan mengikuti kegiatan keagamaan di sekolah atau lingkungan sekitarnya. Salah satu program yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan sejak dini adalah program "Jumat Mengaji", yang rutin diadakan setiap hari Jumat di sekolah. Namun, kenyataannya masih banyak anak yang kurang termotivasi untuk mengikuti program ini secara aktif dan konsisten. Faktor penyebab lemahnya partisipasi ini beragam, mulai dari kurangnya pendekatan yang menarik bagi anak-anak, metode pembelajaran yang monoton, hingga tidak adanya inovasi yang relevan dengan dunia anak saat ini. Jika tidak diatasi, kondisi ini dapat menghambat tumbuhnya semangat religius pada anak-anak serta melemahkan pondasi moral dan spiritual generasi muda.
Oleh karena itu, diperlukan inovasi yang mendukung niat anak untuk mengaji dengan cara yang lebih menyenangkan, interaktif, dan sesuai dengan perkembangan zaman. Inovasi ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan partisipasi, tetapi juga untuk menumbuhkan kecintaan anak terhadap Al-Qur’an dan nilai-nilai Islam sejak usia dini. Upaya ini diharapkan mampu menjadi solusi yang efektif dalam memperkuat pelaksanaan program "Jumat Mengaji" serta mendukung pembentukan karakter anak yang religius, disiplin, dan berakhlak mulia.
Ada banyak kegiatan positif yang dapat dilakukan untuk membentuk karakter yang baik pada masa-masa perkembangan anak. Salah satu karakter yang dapat dibentuk sedini mungkin adalah karakter mencintai Al-Quran. Belajar mengaji sangatlah penting dilakukan pada anak-anak karena semakin kecil usia anak maka mereka cepat menyerap informasi. Selain itu mengaji merupakan bagian dari tradisi dan budaya Islam yang telah dilakukan secara turun temurun. Orang tua mengajarkan mengaji kepada anak-anaknya sebagai warisan dan bentuk pengajaran agama dan warisan budaya keluarga. Mengajar mengaji kepada anak-anak dapat membantu mereka untuk memahami ajaran agama islam. Dengan memahami ajaran islam sejak dini, anak-anak dapat tumbuh dengan keyakinan dan moral yang baik. Sekolah dapat menjadi wadah untuk memfasilitasi kegiatan anak belajar mengaji. oleh karena itu, SMPN 2 Banua Lawas Kab. Tabalong melaksanakan kegiatan bertajuk DUNIA JUMANJI (Dukung Niat Anak Jumat Aktif Mengaji).
C. Isu Strategis
Profil pelajar pancasila merupakan ciri karakter dan kompetensi dasar yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik yang didasarkan pada nilai-nilai luhur pancasila. Profil pelajar pancasila merupakan tujuan akhir dari seluruh program pembelajaran dan kegiatan pada satuan pendidikan dan merupakan salah satu langkah untuk mentransformasikan pendidikan demi terwujudnya sumber daya manusia unggul Indonesia yang memiliki sifat dan sikap sesuai profil pelajar pancasila. Salah satu profil pelajar pancasila yabg pentng untuk diwujudkan dalam diri pelajar adalah beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, yaitu akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara. Untuk mendukung program tersebut sekolah mencoba mengimplementasikannya lewat berbagai gerakan, program, dan inovasi. Atas dasar tersebut, SMPN 2 Banua Lawas memutuskan untuk membuat suatu inovasi berjudul DUNIA JUMANJI (Dukung Niat Anak Jumat Aktif Mengaji).
D. Tahapan Pelaksanaan Inovasi
Tahapan pelaksanaan inovasi yang dilakukan adalah:
mempersiapkan program membentuk tim pelaksana menyusun jadwal dan materi melaksanakan program melakukan evaluasi dan pengembangan program.E. Metode Pembaharuan
Sebelum:
Sebelum dilakukan pembaruan, pelaksanaan program Jumat Mengaji di sekolah memiliki beberapa karakteristik dan tantangan sebagai berikut:
Metode Tradisional: Kegiatan mengaji dilakukan dengan metode ceramah satu arah tanpa pendekatan kreatif yang melibatkan partisipasi aktif siswa. Minimnya Media Pembelajaran: Tidak ada pemanfaatan media visual atau digital yang menarik bagi anak-anak. Kurangnya Motivasi Siswa: Banyak siswa yang merasa mengaji adalah kegiatan yang membosankan, sehingga partisipasi rendah dan kurang antusias. Tidak Terintegrasi dengan Kegiatan Lain: Program mengaji berdiri sendiri, tidak dikaitkan dengan kegiatan seni, budaya, atau teknologi yang bisa meningkatkan minat siswa. Evaluasi Kurang Terstruktur: Tidak ada sistem evaluasi berkala terhadap pemahaman maupun perkembangan sikap religius siswa.Sesudah:
Setelah dilakukan inovasi, pelaksanaan Jumat Mengaji mengalami sejumlah perubahan positif yang terstruktur dan sistematis:
Pembelajaran Interaktif dan Kreatif: Menggunakan metode pembelajaran aktif seperti kuis islami, bercerita kisah nabi. Pemanfaatan Teknologi: Menggunakan media audio-visual seperti video animasi kisah Quran, aplikasi tajwid interaktif. Pemberian Penghargaan: Diberikan reward kepada siswa berprestasi atau paling aktif dalam mengaji, untuk meningkatkan motivasi dan semangat belajar. Integrasi dengan Kegiatan Lain: Menggabungkan program mengaji dengan kegiatan seni Islami seperti kaligrafi, habsy dan muhadarah. Sistem Evaluasi Berkala: Dilakukan evaluasi rutin terhadap pemahaman, dan sikap spiritual siswa, dengan melibatkan guru agama dan wali kelas. Keterlibatan Komunitas Sekolah: Orang tua, guru, dan pihak sekolah bersama-sama menciptakan suasana religius dan mendukung kegiatan ini secara aktif.F. Keunggulan dan Kebaharuan
Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur'an peserta didik. Membiasakan peserta didik berakhlak mulia melalui adab dalam membaca dan menghormati Al-Qur'an. Menjadi salah satu program unggulan untuk memperkuat karakter religius di lingkungan sekolah. Kegiatan mengaji dikemas dengan metode menyenangkan, seperti: Games bertema Al-Qur'an (misal: kuis ayat, tebak surah) Lomba tilawah kecil antar kelompok.5. Pemanfaatan aplikasi Al-Qur'an digital, rekaman tilawah, atau pemutaran video motivasi keislaman sebelum mengaji.
6. Mengajak siswa memahami minimal satu ayat setiap Jumat, lalu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
7. Memberikan penghargaan kepada siswa yang rajin dan menunjukkan perkembangan baik, tidak hanya berupa hadiah fisik, tetapi juga penghargaan spiritual (seperti doa bersama, piagam religius).
G. Cara Kerja Inovasi
Untuk mendukung niat anak dalam kegiatan Jumat Mengaji dimulai dengan persiapan melalui survei minat dan sosialisasi program secara menyenangkan. Niat anak diperkuat dengan pemberian motivasi, kisah inspiratif, serta doa bersama sebelum kegiatan dimulai. Pelaksanaan kegiatan menggunakan metode interaktif seperti membaca bergiliran, kuis Al-Qur'an, dan membentuk kelompok kecil berdasarkan kemampuan membaca. Sistem mentoring "kakak asuh" juga diterapkan untuk membantu peserta didik yang masih belajar. Anak-anak yang aktif dan bersemangat diberi apresiasi, baik berupa sertifikat maupun penghargaan spiritual seperti menjadi pembaca pembuka. Evaluasi rutin dilakukan untuk menilai perkembangan kemampuan membaca dan semangat anak-anak, disertai dengan diskusi ringan untuk mendengar kesan dan saran dari peserta. Berdasarkan hasil evaluasi, inovasi kegiatan terus diperbarui agar semakin menarik dan mendorong anak mencintai Al-Qur'an, menjadikan mengaji sebagai kebiasaan positif setiap pekan.
H. Hasil Inovasi
Hasil dari kegiatan inovasi dukung niat anak Jumat aktif Mengaji menunjukkan kemajuan signifikan. Peningkatan partisipasi siswa tercatat dengan adanya antusiasme yang lebih tinggi, dengan kehadiran yang lebih konsisten setiap pekan. Kemampuan membaca Al-Qur'an juga meningkat, baik dari segi kelancaran bacaan, pemahaman tajwid, hingga adab dalam membaca. Anak-anak kini lebih percaya diri membaca di depan teman-teman mereka.
Motivasi internal siswa berkembang, mereka tidak hanya mengikuti kegiatan karena kewajiban, tetapi juga karena kesadaran dan kecintaan terhadap Al-Qur'an. Karakter positif seperti disiplin, sabar, dan bertanggung jawab mulai terbentuk, dan sikap sopan santun semakin kuat dalam keseharian mereka.
Melalui kelompok belajar dan mentoring, ukhuwah Islamiyah semakin terjalin, mempererat hubungan antar siswa. Suasana sekolah menjadi lebih religius dengan kegiatan yang konsisten setiap Jumat. Apresiasi terhadap siswa yang berprestasi juga semakin meningkatkan semangat mereka untuk terus belajar. Beberapa siswa bahkan mulai berani mengikuti lomba keagamaan. Secara keseluruhan, inovasi ini memperkuat identitas sekolah sebagai lembaga yang menanamkan nilai-nilai agama, menjadikan kegiatan Jumat Mengaji sebagai program yang memberi dampak positif bagi perkembangan siswa.
Tujuan Inovasi
Penerapan inovasi Dukung Niat Anak jumat aktif Mengaji bertujuan untuk:
a. Mendukung terciptanya profil pelajar pancasila Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia.
b. Meningkatkan minat anak-anak dalam mengaji.
c. Membentuk karakter religius pada anak.
d. Mendorong partisipasi aktif anak-anak dalam kegiatan keagamaan.
e. Menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan spritual anak.
Manfaat Inovasi
Manfaat yang diperoleh dari Inovasi DUNIA JUMANJI (Dukung Niat Anak Jumat Aktif Mengaji) adalah:
a. Meningkatnya keterampilan anak-anak dalam membaca Al-Quran dan memahami cara membaca Al-Quran yang baik dan benar.
b. Meningkatnya rasakecintaan anak-anak pada Al-Quran.
c. Meningkatnya rasa kebersamaan dan mempererat silaturahmi di dalam diri anak-anak
Hasl Inovasi
Hasil yang dapat diperoleh dari kegiatan DUNIA JUMANJI (Dukung Niat Anak Jumat Aktif Mengaji) adalah terciptanya sikap rasa mencintai Al-Quran dan budaya membaca Al-Quran dalam diri siswa.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar