Menjadi Orang Tua dari Anak Syurga
Menjadi Orang tua dari Anak Syurga
Aku menyebutnya anak syurga, karna anak yang ku kandung 8 bulan dirahimku, 8 bulan berbagi nafas denganku, kemanapun aku pergi tak pernah kutinggalkan, selama 8 bulan ia ada dalam rahimku.
Hari itu Ramadhan pertama yang akan kulalui bersama suamiku, aku sangat antusias menyambut ramadan kali ini, aku sudah berimajinasi banyak hal, seperti buka bersama berdua suamiku, lalu pergi taraweh juga membangunkan ia sahur. Rencana-rencana ibadah selama bulan ramadan ini pun sudah kami susun sedemikian rapi.
Namun, manusia hanya bisa berencana, Tuhanlah penentu segalanya. Pagi itu aku pergi ke Puskesmas di kotaku, memeriksakan kandunganku yang tengah berusiah 30 minggu, memeluk rindu sikecil dalam rahimku, bersalam lewat detak jantungnya melalui dopler si alat ajaib.
Sebelum bersua suara sidetak jantung, ibu bidan nan ramah itu memeriksa tensiku dan menanyakan kabarku, adakah keluhan atau tidak. Setelahnya ia menyuruhku berbaring di dipan pojok ruangan KiA (kesehatan Ibu dan Anak). Bidan mulai memegang perutku, mengukur tinggi fundus rahimku. Namun ia mulai heran karna tinggi fundus yang seharusnya bertambah malah berkurang. Lalu ia mengoleskan gel dan memasang dopler untuk mendengarkan detak jantung janin, wajah sumringah ibu bidan berubah cemas, ia berusaha mencari disekeliling perutku namun tak juga derap kaki kuda itu terdengar. Setengah hati bidan itu mengatakan untuk aku segera menemui dr.obgyn untuk USG. Aku bertanya ada apa? Bidan itu hanya mengatakan detak jantungnya lemah.
Perasaanku mulai kacau, bayangan buruk mulai menerpaku, akhirnya pagi itu juga aku pergi ke dr.obgyn setelah menunggu hampir 4 jam, akhirnya aku diperiksa dan dr.obgyn menyatakan janin yang kukandung sudah meninggal.
Kau tau sendirilah apa yang terjadi berikutnya, diruangan itu juga tangisku pecah, aku menangis sejadi-jadinya. Suami dan dr tersebut berusaha menenangkanku sambil menjelaskan tindak lanjut atas diriku yaitu mengeluarkan janin itu dari tubuhku.
Ya hari itu hari istimewaku
1 Ramadan 1440 H
Allah memilihku menjadi Ibu dari anak Syurga
Allah memilih kami untuk menjadi orang tua dari anak Syurga
Nak..
Sungguh kepergianmu menyadarkan kami
Segala yang ada didunia ini adalah Titipan Allah
Segala yang hidup akan mati
Tanpa mengenal waktu
Tua/muda/anak-anak/dewasa
Bahkan yang belum terlahir kedunia
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ibu yang sabar ya . Allah tapi apa yang terbaik u kita ... Keisha yang menyentuh❤️❤️❤️
Iya bu Semoga Allah selalu memberi kami kekuatan sabar dan ikhlas