Aris Sabthazi

Pendidik di SMA Negeri 1 Jamblang

Selengkapnya
Navigasi Web
Bakpia Pathok Oh Bakpia

Bakpia Pathok Oh Bakpia

Sudah menjadi tradisi kalo berkunjung ke Yogyakarta, kalo ga beli Bakpia Pathok ga mantep. Apalagi klo pas pulang dari yogyakarta yang ditanya oleh saudara, tetangga atau handaitaulan adalah mana Bakpia Pathoknya?, bukan mana gudegnya. Kita pun tidak asing dengan makan pipih, bulet, imut itu,dengan ciri khas rasa original yaitu kacang ijo. Rasa manis, empuk dan menggoda. Namun ada yang membuat penasaran, kok namanya Bakpia Patok. Dari mana asal muasalnya. Siapa yang menemukannya. Slidik punya selidik, hasil investigasi, didapat informasi bahwa secara arti nama bakpia adalah nama makanan yang terbuat dari campuran kacang,gula, tepung kemudian dipanggang. Makanan ini berasal dari negeri Cina. Secara asal usul sejarah, istilah bakpia berasal dari bahasa Cina, "bak" yang berarti daging babi dan "pia" yang berarti kue legit atau yang secara harfiah berarti roti berisikan daging. Eit, bukan berarti bakpia yang dijual di Yogyakarta ini mengandung unsur daging babi loh, tapi ini HALAL yang disesuaikan dengan keyakinan dan kesukaan masyarakat setempat yaitu muslim. Sedangkan nama Pathok berasal dari asal desa yang pertama memproduksi kue itu, yaitu Desa Pathok. Dan hingga kini desa itu terkenal menjadi sentral penghasil makanan Bakpia Pathok. Ada lagi yang menarik yaitu siapakah orang yang menemukan makanan bakpia pathok itu?ia adalah Angling Sanjaya pada tahun 1947. Berkebangsaan Tionghoa. Dan saat ini banyak variasi dari kue bakpia pathok, seperti rasa coklat, keju, dan lain-lain. Bakpia pathok memberikan inspirasi dengan berkembangnya makanan-makanan tradisional di hingga era sekarang seperti

Nopia, Klenteng, Kripik tempe, Enting, Boluprit, Getuk arem, Wingko,Yangko, Wajit, Geplak,Getuk pisang. Demikanlah ulasan sisi lain dari Bakpia Pathok Yogyakarta. Selamat menyantap.

lagi nyapluk bakpia pathok di halaman toko Bakpia 25, 21/12/17

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

salam dari Jogya. Mari kunjungi Gunungkidul ada kuliner khasnya Walang , Tiwul dan Gatot...

21 Dec
Balas

salam kenal hangat selalu pa Wiyono, leres pa, matur nuwun infone

21 Dec
Balas



search

New Post