Budi Fajar

Tulisanku Senjataku

Selengkapnya
Navigasi Web
TERJEBAK DALAM DUNIA HITAM

TERJEBAK DALAM DUNIA HITAM

Seminggu ini saya sibuk untuk merevisi buku pertama saya. Judulnya TERJEBAK DALAM DUNIA HITAM. Buku yang awalnya adalah tugas akhir dari WUBI (WIRA USAHA BANK INDONESIA). Saat itu saya bergabung di batch ke 3 tepatnya tahun 2023. Sebenarnya buku ini masih berbentuk ebook. Fisiknya belum ada, kalaupun ada saya cetak sendiri untuk dibagikan kepada teman dan untuk hadiah ketika saya menjadi pemateri/ nara sumber.

Buku pertama saya ini bercerita tentang perjalanan saya di industri kopi. Sebagai seoarang anak yang terlahir dari orang tua yang punya basic berdagang saya tak pernah terpikir untuk menjadi pengusaha kuliner apalagi kopi. Karena keseharian saya dulu hanya membatu mamak untuk berjualan buku di toko. Itupun sering kena marah karena tiap hari lupa harga hi..hi..hi.. Tapi setelah membaca buku Legacy karyanya Tendi Murti saya baru sadar kalau memang bibit itu sudah ada sama saya.

Bibit menjadi pengusaha di bidang kuliner itu dimulai dari saya yang senang memasak kentang goreng karena kerinduan saya untuk makan kentang goreng di gerai KFC saat liburan ke Medan setiap tahunnya. Sampai saya selalu bereksperimen soal racikannya. Pernah suatu saat saya nguping percakapan orang dewasa bagiamana caranya menggoreng kentang biar enak seperti di KFC. Saat itu mereka bilang agar kentangnya enak, sebelum di goreng direndam dulu pakai air yang dilarutin garam. Setelah mendengar itu saya coba langsung dirumah. Padahal saat itu usia saya masih 10 tahunan. Mungkin ini salah satu alasan kenapa saya suka bereksperimen saat membuat minuman di warung kopi saya.

Di buku itu juga saya bercerita tentang alasan kenapa membuka warung kopi. Awalnya saya cuma berniat untuk membuka warung TST. Karena hal yang tidak di rencanakan akhirnya terjadi perubahan rencana. Disini saya ingin menyampaikan kepada para pembaca melalui buku itu bahwasanya kita harus siap dengan segala apapun yang akan terjadi. Kadang sesuatu yang diluar rencana justru yang baik dan bertahan lama buat kita. Kalaupun terjadi perubahan lagi setelah itu berarti ALLAH beri yang lebih baik lagi buat kita.

Dibuku itu juga saya menceritakan bagaimana proses saya membangun usaha sampai sekarang. Saya memang bukan seorang Khairul Tanjung, seorang konglomerat yang sukses dengan bisnis-bisnisnya. Tapi justru dibuku ini saya ingin menyampaikan bahwasanya pencapaian tidak hanya diukur dari materi. Mencintai proses menurut saya adalah bagian dari pencapaian. Saya banyak melihat kawan-kawan yang baru memulai usahanya 2 tahun s.d 3 tahun harus tutup dan membuka usaha dibidang yang lain. Menurut saya salah satu penyebabnya adalah karena tidak mencintai proses. Mencintai proses itu dimulai dari seberapa bergairahnya kita di usaha yang kita kerjakan. Agar bergairah kita bisa flash back ke belakang atau melihat masa kecil kita. Cederung kemana kita senangnya berkegiatan. Prestasi-prestasi apa yang pernah kita dapatkan dulu. Dan dari sini bisa kita tarik kesimpulan kemana kita mau berjalan. InsyaAllah secara otomatis akan muncul pilihan-pilihan usaha yang pasti kita senangi.

Aekkanopan 20 Juni 2024

#20

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post