Akhirnya Kembali Merasakan Keseruannya
Tantangan Hari ke-1985
#TantanganGurusiana-6
***
Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Karena semuanya sudah tertulis dalam buku catatan indah di Lauhulmahfuz. Hanya saja kita seringkali menyangkal dan disertai dengan ketidaksabaran. Sehingga manakala ada sesuatu yang kurang baik terjadi, sangat cepat sekali kita menyalahkan keadaan. Demikian juga sebaliknya, begitu mendapatkan keberuntungan, langsung mengklaim, bahwa itu karena kehebatan dirinya sendiri, tidak ada campur tangan pihak lain.
Hari Jumat, 20 Juni 2025. Sepulang dari menunaikan ibadah shalat Jumat, seperti biasa setelah melanjutkannya dengan dzikir dan doa, langsung pulang ke rumah. Dengan mengendarai motor matik, itupun tidak dalam kondisi "ngebut" ala Rossy, walaupun iklannya dibintangi oleh beliau, "Selalu di Depan" dengan ekspresi khas Italianonya. Tapi tidak dengan saya. Karena dengan pakaian jumatan, kain sarung, baju koko dan peci hitam. Bagaimana mau ngebut. Bisa terbang semua atribut jumatannya.
Namun, seperti di awal pembuka tadi. Jika sudah ditakdirkan jatuh, mau sekuat apapun kita, tetap saja akan merasakan serunya jatuh dari motor. Padahal, sudah merasakan getaran aneh. Saat belok kiri menuju jalan ke arah rumah, dari jauh terlihat ada kabel internet yang sangat rendah, yang bisa menghalangi sepeda motor lewat. Maka mesti berhati-hati dan menghindarinya dari jalur yang lain.
Ditengah kecamuk pikiran tadi, motor tetap melaju dengan tenang, qadarullah, kabel internet yang menjuntai indah di jalan tersebut, tepat "nyangkut" di spion kanan. Refleks tangan kiri dan kanan menekan tuas rem. Hasilnya sudah dapat dibayangkan, dengan kondisi jalan yang juga kurang bagus dan dihiasi dengan pasir, maka spontan sepeda motor mengambil posisi sejenak berbaring dijalan bersama penunggangnya.
Akhirnya, kejadian seru dan sedikit memalukan jika ada yang melihatnya, terjadi dengan tiba-tiba. Tanpa ada yang memberikan bantuan, akhirnya berjuang untuk berdiri sendiri, lalu melanjutkan mengamankan posisi kabel dengan mengikatnya pada sebuah tiang besi di teras sebuah rumah. Dengan harapan tidak ada korban berikutnya.
Setelah sekian lama menunggang motor matik dengan semboyan selalu di depan tersebut, akhirnya kembali merasakan terjatuh dari kendaraan roda dua. Semoga menjadi pelajaran berharga untuk lebih berhati-hati lagi dalam berkendaraan. Agar tidak ada lagi kejadian seru yang sedikit memalukan ini terulang lagi.
***
~~ Mendalo Mas, 210625 ~~
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus
Terima kasih banyak Mbak. Sukses selalu
Seru banget tapi tetap senang
Terima kasih banyak Buk Andi. Sukses selalu
Ya Allah.. moga baik-baik saja ya Mas. ..duh yaa niat banget nyusul Valentino Rossi. Sehat-sehat -sehat
kali ini ga dapet mujurnya, Pak. Sabar. Semoga badan ga njarem... Salam sehat selalu.
hehe. Benar sekali Mbakku. Tapi tetap seru,, haha. Sukses selalu
hahaha kok sama ya mas ustadz kejadiannya kemarin, saya dan anak-anak sepulang sekolah jatuh perlahan-lahan seolah-olah memakai mode replay
Kok bisa jodohan ya kita Mas ustadz. Padahal berjauhan.. haha. Sukses selalu