Suara Hati yang kini Sepi
Hadirmu datang seperti angin
Datang berbisik bersama indah nyanyian hari lalu pergi
Kini hari yang kulalui hadir lalu belalu tanpa ku keluh
Terkadang sepi menjadi teman karib
Tanpa canda tawa berkawan suka dan gembira
Kenangan indah kadang melintas
Betapa bahagianya aku ketika bersamamu
Melewati hari dengan banyak tawa dalam rangkaian cerita
Kisah pilu dan air mata ternyata terlewat sudah
Kisah duka dalam sepi dijalani kini
Kenangan indah tak dapat kuhitung lagi
Kenangan pahit hilang sudah tinggalah kenangan manis yang tersisa
Terdanag aku bercerita pada angin
Yang selalu menjawab dengan bisiknya
Tentang rona hati yang kelabu
Dulu harapku dapat menua bersamamu
Selalu ku berdo'a semoga harapku menjadi nyata
Melewati rona kehidupan sambil bergandeng tangan
Jalankan asa bahagia untuk hidup berdua bersama
Namun nyatanya semua berbeda
Engkau telah berpulang pada Sang Esa
Tanpa tanda dan tanpa kata
Seperti pernah terkata
Usia memang diakhiri masa
Hingga waktu perpisahan itu tiba
Aku rela meskipun sulit kurasa
Namun itulah kisah cerita
Pada rona yang setiap orang berbeda kisah cerita
Hingga akhirnya kita semua harus rela menerima
Atas segala tadir dari Sang Maha Kuasa
Sehingga terus sehat ketika menua
Hingga saatnya untuk kita juga tiba
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar