Orang yang paling banyak bicara di depan orang lain adalah guru. Bayangin saja, setiap hari guru harus bicara di depan siswa, mulai pagi hingga sore (kalau jamnya penuh). Hitung saja, seminggu, sebulan, setahun? Berapa kali guru bicara di depan siswa? Itu baru di kelas, belum kalau ada acara di luar kelas.

Meski sudah sering kali bicara di depan banyak orang, ketrampilan berbicara masih perlu diasah agar lebih baik dan baik lagi. Berkaitan hal tersebut hari ini saya ikut giat Interpersonal Speaking and Public Speaking Training bersama seluruh guru perhimpunan.

Mengundang narasumber dari Universitas Kristen Petra, Ibu Felicia Gunawan, S.E.,M.Si. sungguh banyak ilmu yang bertambah. Dalam paparannya beliau menjelaskan, bagaimana guru harus berkomunikasi sesuai dengan sifat lawan bicara berdasarkan karakternya. Apakah auditory, visual atau kinestetik? Sebagai pemberi info, guru juga harus sadar karakter diri. Dominan, influence, steady atau compliant.

Bikin seru, karena setiap sekolah diminta mengirim Waka Humas untuk praktik sebagai pemberi info. Tentu bikin deg-deg an, karena yang berperan sebagai orang tua adalah anggota tim dari Ibu Felicia. Banyak pertanyaan orang tua sangat menarik dan riil. Hal ini disebabkan Ibu Felicia dan suami alumnus sekolah Petra sekaligus sebagai orang tua yang anaknya bersekolah di sekolah Petra. Beliau bener-bener memiliki pertanyaan yang mewakili orang tua. Hehe … .

Asyik banget pelatihan kali ini. Suka dengerin Ibu Felicia bercerita pengalamannya sebagai narasumber atau orang tua yang sering bikin peserta pelatihan, gerrrr… . Salam bahagia.