DARINAS,S.Pd.SD

Saya lahir di Sawahlunto 12 February 1972Diangkat jadi PNS tahun 1999Dinas di Madrasah ibtidaiyah negeri MIN muaro kalabanSekarang menjadi MIN

Selengkapnya
Navigasi Web

MENGHEMBUSKAN NAFAS TERAKHIR DI PANGKUAN ISTRI

#Tantangan gurusiana hari ke 65#

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh. Semoga kita selalu dalam perlindungan Allah SWT. Pembaca yang budiman. Pada tulisan saya yang ke 63 saya telah menceritakan kemarahan ayah pada kakak tertua saya. Kali ini saya masih ingin menuliskan tentang kakak saya. Kisah ini adalah kisah dimasa akhir hidup kakak.

Kakak saya bernama Darimuslim, biasa dipanggil Imus. Sejak kecil dia memang agak nakal, tapi bukan nakal kepada orang lain, hanya dia agak pemalas. Sehingga dia hanya sampai kelas 3 SMP. Dia tidak ingin melanjutkan sekolah. Dia pergi bekerja sebagai buruh bangunan. Kebetulan adiknya ayah punya CV dan kontraktor bangunan. Dimana ada proyek Paman kakakku selalu mengikuti nya. Hal ini dijalaninya sampai dia dewasa. Yang namanya buruh bangunan, dan kerja yang tidak menentu aku merasa dan melihat kehidupan kakak tidak pernah berubah. Uang yang didapat habis begitu saja. Tidak tampak keberhasilan dalam hidupnya. Sampai dia menikah.

Dalam pernikahannya kakakku tidak mempunyai anak. Sampai akhirnya kakak mencoba hidup menjadi sopir oplet. Tinggal di rumah kontrakan. Kebetulan kontrakannya berdekatan dengan adik perempuanku yang nomor empat. Waktu berlalu tanpa ada yang istimewa. Meski tetap dalam kehidupan apa adanya, kakak tampak bahagia dengan istrinya. Sampai anak keduaku lahir , dan aku mengadakan acara syukuran dan turun mandi kakakku datang dengan istrinya.

Aku melihat badan kakak semakin kurus, apalagi dia juga merokok. Tidak tampak ada gejala sakit pada kakak. Juga tidak ada keluhan. Semua biasa saja. Bertemu dengan adik - adiknya , kami selalu bercanda dan tertawa bahagia. Alhamdulillah kami hidup rukun enam bersaudara.

Tahun berlalu. Sampai suatu pagi aku mendapat telepon dari adik perempuanku. Seakan tidak percaya dengan berita ini. Kakak telah meninggal dunia. Ada apa? Kenapa? Apa yang terjadi dengan kakak?

Adikku bercerita, kakak sakit dua hari ini. Batuk tanpa henti. Dia sudah berobat , tapi kakakku tidak periksa. Dikira hanya batuk biasa, ternyata batuknya menjadi dalam dua hari. Sampai kakak batuk dan muntah darah. Disaat itulah dia rebahan di pangkuan istrinya. Belum sempat dibawa ke rumah sakit, kakak menghembuskan nafas terakhir masih dipangkuan istrinya. Begitu sedih mendengar cerita adikku. Sedih karena kami belum berbuat apa-apa untuk membantunya. Apakah kakak menahan sakit selama ini? Bahagianya dirimu kakak,sehingga kau pergi dalam pangkuan istrimu.

Mayat kakak langsung dibawa ke kampung. Bertambah kesedihanku melihat tubuh kakak. Masih ada bercak darah ditubuh dan pakaiannya. Kami benar-benar berduka. Maafkan kami kakak, kami tidak bisa membantumu disaat kesakitanmu. Hanya doa yang bisa kupanjatkan, semoga kakak ditempatkan di surgaNya. Aamiin

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga husnul khotimah.Mantap uni, lanjut berkarya ...

05 Apr
Balas

Duhh ibu, bikin mewek,Aaminn

03 Apr
Balas

Trims udh mampir bu Herlina.

04 Apr

Semoga Husnul khatimah

04 Apr
Balas

Inalillah... semoga husnul khatimah

04 Apr
Balas

Sedih sekali Bu kehilangan kakak tercinta

03 Apr
Balas

Iya bu.trims udh mampir bu santy

04 Apr



search

New Post