Dra Hj.Ermaini.MPdI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SIMPATI MEMBAWA EMPATI

SIMPATI MEMBAWA EMPATI

Pada zaman Nabi Musa AS , tersebutlah kisah sepasang suami istri yang kehidupannya sangat miskin,mereka tinggal dipinggir kota yang jauh dari keramaian ,hidup serba kekurangan meski setiap hari mereka bekerja keras namun hasil yang mereka dapatkan hanya cukup untuk makan sehari satu kali saja, mereka tinggal disebuah gubuk kecil yang dinding dari pelepah kurma.namun keluarga ini senantiasa sabar menjalani kehidupannya.

Pada suatu malam yang sangat terang dihiasi bulan purnama,mereka duduk didepan rumah sambil bercengkrama, sambil beristirahat untuk merenggangkan otot-otot yang sudah seharian bekerja keras,sang istri bertanya kepada suaminya, Wahai suamiku:"Bukankah Musa adalah seorang Nabi yang dapat berbicara dengan Tuhannya (Allah SWT)”.?

Lalu sang suami menjawab : “iya benar”

Sang istri bertanya lagi : “suamiku bagaimana menurutmu jika kita pergi menghadap kepada Nabi Musa As dan meminta padanya agar memohonkan kepada Tuhannya agar memberikan kita kekayaan”.

Sang suami menjawab ; “Baiklah besok kita pergi menemui Nabi Musa As, marilah kita beristirahat dan malampun sudah semakin larut”.

Merekapun pergi beristirahat dan tidur beralaskan daun-daun kurma kering.dan keesokan harinya mereka berjalan menuju kekota untuk Menemui Nabi Musa As.

Sesampai dikota mereka segera menemui Nabi Musa As dan menyampaikan hasrat mereka untuk dimohonkan kepada Tuhan (Allah SWT) agar dianugrahkan kekayaan setelah bertahun-tahun mereka hidup dalam kemiskinan.

Nabi Musa AS segera menghadap Allah dan segera bermunajat dalam do’anya agar Allah SWT menganugrahkan kekayaan kepada pasangan ini.

Lalu AllahSWT berfirman kepada Musa : “ Wahai Musa katakanlah kepada mereka Aku akan memberikan mereka kekayaan dengan syarat kekayaan itu Aku berikan satu tahun saja,setelah itu mereka akan kembali seperti keadaannya hari ini yaitu menjadi miskin kembali”.

Lalu Nabi Musa menyampaikan kepada mereka bahwasannya Allah SWT telah mengabulkan permohonan mereka dengan syarat kekayaan yang diberikan hanya untuk satu tahun saja dan setelah itu kalian akan kembali miskin.

Mereka menyambut berita itu dengan suka cita, dan merekapun berpamitan untuk kembali pulang. Didalam perjalannan tak henti-hentinya mereka bersyukur karena segala keinginannya telah dikabulkan.

Beberapa waktu kemudian merekapun sampai kerumahnya kembali,dan beberapa hari kemudian rezki mengalir dari arah yang tidak disangka-sangka dan segala yang mereka usahakan dan mereka kerjakan sukses.

Sang istri berkata kepada suaminya, wahai suamiku gimana kalau dalam waktu setahun ini kita bersedekah, berinfak dan membantu fakir miskin,anak yatim dan para dhuafa,serta kita bangun rumah singgah untuk para musyafir yang membutuhkan tempat tinggal dan beristirahat.

“Itu ide yang sangat baik sekali” kata suaminya.

Merekapun mulai megumpulkan para tetangga untuk dijadikan pegawai yang dapat membantu mereka untuk menjalankan segala yang mereka rencanakan itu, waktu satu tahun itu digunakan benar-benar untuk membantu orang-orang yang membutuhkan, mereka melakukannya dengan ikhlas dan sungguh-sungguh seakan tak ingin waktu yang diberikan itu sia-sia, karena mereka menyadari setelah satu tahun tidak ada yang dapat mereka lakukan lagi karena mereka akan menjadi miskin kembali.

Hari berlalu berganti minggu dan minggu berganti bulan hingga mereka tidak menyadari setahun sudah berlalu namun mereka terus menjalani rutinitas mereka sehingga masyarakat disekeliling sudah meningkat taraf hidupnya namun rezekinya terus mengalir bahkan semakin kaya.

Nabi Musa AS datang kekediaman mereka, betapa terkejutnya melihat mereka bukannya menjadi miskin malah menjadi bertambah kaya, lalu Nabi Musa AS menghadap Allah dan bertanya : Wahai Robb yang maha bijaksana dan maha mengetahui apakah gerangan yang terjadi hingga Engkau tidak menunaikan janjiMu untuk mencabut kembali kekayaan mereka setelah satu tahun, bukankan janjimu adalah nyata? Wahai zat yang maha sempurna dan maha penyayang….

Allah berfirman kepada Nabi Musa AS : “Wahai Musa ,Aku telah membuka satu pintu rezki kepada mereka tapi mereka membuka beberapa pintu rezki untuk hamba-hambaku,

“Wahai Musa maka Aku titipkan kekayaan itu lebih lama lagi kepada mereka’

“Wahai Musa sungguh Aku merasa malu jika ada hamba-hambaku yang lebih mulia dan pemurah dari pada Aku”

Nabi Musa Menjawab:” Maha Suci Engkau ya Allah,betapa Maha Mulia urusan-Mu dan maha tinggi kedudukan-Mu”,

TERUSLAH BERBUAT BAIK ,TANPA HARUS BERFIKIR UNTUK MENJADI YANG TERBAIK

KARENA ORANG YANG TERBAIK ADALAH ORANG YANG PALING BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN

(By.Dra.Hj.Ermaini.M.Pd.I)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post