Endah Hendayani

Hello Saya Endah Hendayani Seharihari sebagai ibu rumah tangga dan mengajar di SMAN 1 Kota Sukabumi mapel Bahasa Inggris Senang bergabung dengan Gurusiana t

Selengkapnya
Navigasi Web
Diari 21 (Catatan Perjalanan di Benua Selatan)

Diari 21 (Catatan Perjalanan di Benua Selatan)

Day 1

The Arrival

Pesawat Qantas Airways QF 42 mendarat dengan mulus di Bandara internasional Kingsford Smith sekitar pukul enam pagi. Aku telah bangun jauh sebelum pesawat itu mendarat. Lalu merasakan gejolak rasa bahwa aku ada di negeri yang berbeda. Can’t believe it. Here is in Sydney, New South Wales. Incredible. Wow. Setelah sekitar delapan jam mengudara akhirnya tiba juga dengan selamat dan sejahtera. Tak terkira syukur pada yang Kuasa.

Setelah pesawat betul-betul berhenti, aku bangkit dari kursi. Kuraih ransel hitamku dan memastikan tak ada barang lain yang tertinggal. Lalu aku bergabung bersama teman-teman menuju pintu keluar pesawat, masuk garbarata dan selanjutnya menuju tempat pemeriksaan paspor dan visa. Pagi itu aku dan para penumpang lainnya mengantre untuk pemeriksaan dokumen.

Aku merasa degdegan menghadapi pemeriksaan ini. Takut ada apa-apa. Kebayang kalau aku gak boleh masuk karena ada sesuatu yang terlarang. Tapi syukurlah pemeriksaan berjalan mulus. Sekian lama aku dan teman-teman mengantre dan sabar. Maklum kita adalah berdelapan puluh empat peserta training guru.

Setelah itu aku dan teman-teman menuju ke bagian pengambilan bagasi. Lalu kami mengantre lagi untuk pemeriksaan barang bawaan di bagian Custom and Imigration. Sebelumnya kami telah diwanti-wanti pada saat acara Pre Departure tentang daftar barang-barang yang terlarang untuk dibawa. Ah, kami ingat betul gak boleh ada benda-benda, seperti produk olahan daging, ikan kering, ikan basah, material berbahan kayu atau bambu, tanaman, binatang, dan obat-obatan terlarang pastinya.

Dan nyatanya pemeriksaan sangatlah ketat. Koper kami dipriksa melalui X - ray detector dan juga anjing pelacak. Ugh, ngeri juga lihat anjingnya yang tampak galak dan agresif. Anjing itu terlihat mengendus-ngendus koperku. Aku berpikir yang lain-lain. Ah, tapi sudahlah. Hati lumayan ketar-ketir walaupun kupastikan koperku aman. Alhamdulillah, lolos dan lancar. Ketertiban para penumpang dan kesigapan para petugas menjadikan proses pemeriksaan berjalan efektif dan efisien.

Setelah selesai pemeriksaan, aku dan teman-teman dapat meninggalkan tempat pemeriksaan. Lalu kami berjalan menuju keluar gedung bandara. Barulah kumenyadari bandara ini begitu megah dan modern. Kutengadahkan mukaku, langit-langit tampak tinggi menjulang.

Tiba di luar gedung bandara, udara pagi langsung menyambut kedatanganku dan teman-teman. Hawanya dingin menusuk bak aku masuk ke dalam kulkas yang super gede. Beruntung tubuhku sudah berbalut jaket tebal seragam pelatihan berwarna biru navi. Hangatnya jaket dapat menolongku bertahan dari serangan hawa dingin. Duh, Australia. Bulan Mei memasuki musim dingin.

Di halaman gedung aku dan teman-teman bergerombol mengobrol sambil menunggu agenda berikutnya. Tak lupa juga jepret sana jepret sini mengabadikan momen manis ini. Semua peserta training guru terlihat bahagia dan ceria. Dan aku pun begitu. Kami menunggu dijemput bus untuk melakukan A Half Day Sydney Bus Tour. Wow, can’t wait to see.

Pukul sembilan kami memulai perjalanan itu, A Half Day Tour around Sydney. I can’t believe it but it’s real. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Pantai Bondi.

Pantai Bondi adalah pantai yang paling terkenal di Australia. Letaknya di pesisir kota Sydney, New South Wales, Autralia. Dari pusat Kota Sydney berjarak 7 km atau sekitar 15 menit menggunakan kendaraan. Aku menyaksikan sendiri Pantai Bondi indah banget. Lautnya berwarna biru dan pasirnya berwarna putih. Keadaan pantainya pun bersih sekali. Waktu itu sekitar pukul sembilan belum banyak pengunjung yang datang ke pantai. Jadi pantai relatif masih sepi. Sinar matahari yang cerah namun hangat berpadu dengan langit biru bersih menjadikan pemandangan yang luar biasa indah. Pantas saja Pantai Bondi menyandang predikat sebagai salah satu pantai paling populer di Australia. Sayang karena kami dikejar waktu untuk mengunjungi tempat-tempat lainnya di Sydney, kami hanya tiga puluh menit dapat menikmati pantai cantik ini. Tapi ini oke banget. A very recommended place to visit.

Selanjutnya perjalanan menuju tempat yang paling ikonik di negeri kanguru. Aku tak sabar ingin menyaksikannya seperti yang sering muncul di majalah atau koran atau media lainnya. Apa itu? Yes, it’s Sydney Opera House. Inilah landmarknya Australia, Gedung Opera Sydney. Katanya buat yang berkunjung ke Australia kurang afdol kalau gak ke Opera House.

Sampai di sana cuaca makin terik. Matahari bersinar cukup menyengat. Dan lagi-lagi sayang, kami hanya diberi waktu sebentar oleh organizer. Ini juga dikarenakan tadi di Pantai Bondi ada peserta yang terlambat kembali ke bus sehingga kami datang terlambat di Opera House. Namun begitu, aku dan teman-teman masih bisa menikmati dan menyaksikan megahnya gedung terkemuka dan menjadi kebanggannya warga Australia. Walaupun aku tak sampai menginjakkan kaki di teras gedungnya, tapi cukup puaslah hati menyaksikannya dari jarak seratus meteran. Indah banget.

Selain Opera House yang kami nikamti wujud aslinya, ada Sydney Harbour Bridge di depan pandangan kami. Jembatan ini juga menjadi salah satu ikon pariwisata Kota Sydney. Jembatan ini merupakan jembatan lengkung baja terbesar di dunia sehingga penduduk setempat menyebutnya juga The Coathanger (gantungan pakaian). Jembatan ini juga dapat menjadi latar belakang ketika kita berfoto di sekitaran Opera House. Dua ikon itu menjadi spot yang tak boleh dilewatkan pada saat yang bersamaan. Keduanya indah banget dan keduanya super megah.

Walaupun tak lama aku dan teman-teman berada di sana, paling tidak aku pernah di sana. Kamipun kembali ke bus dan melanjutkan perjalanan.

Destinasi selanjutnya adalah Paddys Market. Hm, waktunya shopping. Wow. Katanya juga Paddys Market adalah destinasi yang wajib dikunjungi buat mereka yang sedang melancong ke Sydney. Pasar ini terletak di lantai dasar Gedung Market City di kawasan China Town. Paddys Market dikenal juga sebagai surga belanja oleh-oleh souvenir khas Australia berharga murah.

Saat itu waktu menunjukkan pukul sebelas lebih, suasana pasar sudah ramai. Aku dan teman-teman berkeliling melihat-lihat barang-barang. Mirip sekali dengan pasar di Indonesia dengan kios-kios menjajakan dagangannya. Kios-kiosnya tertata dengan rapi dan kondisi pasarnya sangat bersih. Banyak sekali pernak pernik yang ditawarkan, seperti gantungan kunci, magnet kulkas, pouch, pajangan meja, pajangan dinding, boneka kanguru, aneka tas tote khas Australia, aneka souvenir khas aborgin, boomerang kayu, aneka kaos bertuliskan Australia, dan lain sebagainya.

Saking banyaknya pernak-pernik yang dijual di sana bikin aku pengen borong. Untung saja masih diberi kesadaran dan kuinjak rem. Aku beli beberapa gantungan kunci, bros, pajangan kecil, beberapa boneka kanguru, dan beberapa potong kaos. Setelah itu tutup mata sambil berjalan keluar dari area market. Wow, berat sekali cobaan di wilayah ini. Tapi kami semua senang. Jalan-jalan ke tempat-tempat ikonik plus belanja-belanja di pusat perbelanjaan souvenir Paddys Market. Ini mah namanya bersenang-senang dulu sebelum bertempur dan berpetualang di kehidupan Australia sesungguhnya dua puluh hari ke depan.

Sepanjang perjalanan dari Bandara Kingford Smith ke tempat-tempat ikonik tadi, dari balik kaca jendela bus dan keberadaanku di sana aku menyaksikan suasana kota yang bersih, rapi, teratur dan tenang. Kota sedikit lengang karena mungkin hari itu adalah sabtu. Mungkin banyak warga kota menikmati akhir pekan bersama keluarga di rumah.

Pukul empat belas kami kembali ke Bandara Internasional Kingsford Smith Sydney untuk kami bersiap meneruskan perjalanan melalui udara menuju Adelaide, ibukota Australia Selatan. Tak banyak waktu tersisa di Bandara Kingsford Smith hingga pesawat Qantas F765 lepas landas membawa kami menuju Adelaide pukul enam belas lebih empat puluh lima menit. Another day will be in the earth of the south.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita perjalanan yg menyenangkan. Mengalir dan renyah. Keren Bun..

02 Oct
Balas

Trima kasih Ibu Amini.. mencoba belajar menulis dan berbagi siapa tau ada manfaatnya. Salam kenal ya bu

03 Oct

Wow amazing trip

02 Oct
Balas

Trima kasih bu Ida... mencoba menghimpun yg brserak. Smoga ada gunanya

02 Oct
Balas



search

New Post