Asal Mula Sepeda
Asal Mula Sepeda di Indonesia
Sepeda yang kita kenal sekarang ternyata memiliki sejarah yang sangat panjang. Mulai dari bentuknya yang sederhana, hingga sepeda modern dengan berbagai tipe dan variasi yang kita kenal sekarang.
Orang Belanda membawa sepeda buatan Eropa sebagai alat transportasi di masa pendudukan mereka di Indonesia. Oleh karena itu di Indonesia, popularitas sepeda banyak dikenalkan pada masa kolonial Belanda.
Perkembangan zaman telah mengubah status kepemilikan sepeda.
Dulu rakyat biasa belum dapat menikmati alat transportasi tersebut. Penguasa dan bangsawan yang dapat menikmatinya. Hampir semua orang mengakui jika sepeda, merupakan alat transportasi mewah pada masa itu.
Tidak seperti yang kita temui sekarang. Sepeda tidak hanya milik mereka yang kaya. Mulai dari anak balita sampai dengan dewasa sudah tentu memiliki sepeda. Bermula tahun 1960-an, seiring dengan perkembangan teknologi transportasi, kedudukan sepeda sebagai kendaraan kelas atas perlahan-lahan tergeser oleh popularitas motor dan mobil. Sedangkan sepeda buatan menjadi barang lama yang mudah untuk ditinggalkan, walapun ada juga orang yang mulai mengoleksi sepeda di era ini.
Tahun 1980-an, popularitas sepeda di Indonesia mulai didominasi oleh sepeda modern misalnya sepeda gunung (mountain bike), sepeda perkotaan (commuting bike), sepeda anak juga belakangan terdapat sepeda lipat (folding bike).
Dari sekian banyak jenis sepeda modern, sepeda gununglah yang paling diminati di Indonesia. Sepeda yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1977 oleh Joe Breeze, Gary Fisher dan timnya itu memang banyak digemari oleh masyarakat perkotaan di Indonesia.
Ya keluarga ku termasuk penggemar sepeda gunung. Kami gunakan sepeda ini sebagai alat berolahraga di kala libur. Untuk sejenak menikmati alam sekitar. Sambil menghirup segarnya udara pagi.
Pukul 05.00 pagi ini kuawali libur pertama dengan menikmati segarnya udara pagi tanpa polusi. Berkeliling di sekitar area perumahan, tempat ku berlindung setiap hari. Tidak jauh memang. Paling beberapa km. Kutempuh dalam 2jam. Lumayan lah😁
Kunikmati goesan demi goesan menjelajahi jalan-jalan kecil tetangga kampung ku. Butiran keringat mulai bercucur saat jalan mulai menanjak.
"Huh," kutarik napas dalam-dalam. Lalu kuhempas bebas.
"Syukur padaMu ya Rabb. Sehat yang kau limpahkan pada keluarga kami."
Dan nikmat itu bertambah berkali lipat, saat ku mulai menuruni jalan. Lancar dan kencangtanpa ku rem. Sambil menarik napas menghirup udara pagi ini. Nikmat manalagi yang kau dustakan. Subhanallah. Alhamdulillah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow, keren. Baru tahu nih sejarah sepeda. Kata keluarga ku, tempat ku, kampung ku seharusnya keluargaku, tempatku dan kampungku. Kata ku mulai seharusnya kumulai. Maaf Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Terima kasih Bun masukkan nya. Doa yang sama untuk Bunda.
Wkwkwk
Bersepeda olah raga yang menyehatkan.sukses buat ibu
Doa yang sama juga y Bun.
Kirim ke Jambi Bu Sepedanya