Fera Susanti Anmartias

Guru Bahasa Inggris MTsN 3 Pasaman Barat Sumatera Barat yang hobi memotret bermedsos dan menulis Baru belajar menulis merangkai kata agar bermakna A

Selengkapnya
Navigasi Web
Kisah dari Pasaman

Kisah dari Pasaman

Candi Tanjung Medan atau sebagian orang menyebutnya sebagai candi Puti Sangka Bulan ditemukan pada tahun 1991. Saat itu sedang dilakukan pembangunan Bendungan Panti Rao, kabupaten Pasaman, provinsi Sumatra Barat.

Saat itu alat berat sedang menggali saluran irigasi mereka menemukan banyak tumpukan batu bata pada kedalaman 10 meter.

Penggalian saluran dialihkan dari temuan itu. Lalu didatangkan tim peneliti sejarah antropologi dari Padang. Dari hasil penelitian mereka, diperkirakan ada sebuah candi yang terkubur didalam tanah didaerah itu.

Singkat kata penelitian tim ahli antropologi dan cagar budaya menetapkann tempat itu dengan luas sekitar 1 ha sebagai daerah cagar budaya.

Candi ini lalu di rehab. Dan diberi atap untuk menjaga dari cuaca dan tangan-tangan jahil.

Bentuk candi ini tidak seperti candi di Pulau Jawa.

Hanya berupa altar dan gapura sederhana. Diperkirakan berasal dari kebudayaan Hindu di tanah Melayu.

Siapakah Puti Sangka Bulan itu?

Alkisah dalam cerita rakyat Minangkabau, daerah Pasaman dahulunya hidup seorang putri.

Pernah pada suatu hari Puti Sangka Bulan berjalan-jalan bersama para dayang-dayangnya. Pada sebuah tepian sungai besar ia ingin beristirahat sejenak dan hendak mengunyah sirih.

Ia lalu mengeluarkan kotak sirihnya yang berlapis emas. Tiba tiba tutup kotaknya itu jatuh ke dalam lubuk sungai.

Lubuk sungai itu terlihat dalam dan tidak bisa diselami. Para dayang-dayang berusaha mencari tapi tidak dapat menemukan kepingan kotak sirih itu.

Puti Sangka Bulan melanjutkan perjalanan. Itu mengingat tempat itu ia memberi nama Lubuak Sakapiang.

Sekarang nama Lubuk Sikaping adalah nama ibu kota kabupaten Pasaman. Lubuk Sikaping dialiri tiga buah sungai besar yang memiliki banyak lubuk yang dalam.

.

Belajar menuliskan kembali Kisah-kisah legenda daerah Pasaman.

Feb 24

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mari Bund...gali kearifan lokal, agar generasi kita mengenal budaya dan kekayaan sendiri. Salam sehat dan sukses Bunda Fera...barakallah

24 Feb
Balas

Siappp Bunda. Insya Allah. Terima kasih sudah mampir Bunda. Barakallah

26 Feb

Ternyata itu kisah asal mula nama Lubuak Sikapiang, uni baru tau. Sehat dan suksea selalu ya dek sholeha.... Barakallah.

24 Feb
Balas

Iyesss uni soleha. Ayoo kapan nih ke Lubuk sikaping hehe. Terima kasih sudah berkunjung uni. Barakallah

26 Feb

Kutunggu carito salanjutnyo Uni Fera....He..he....bener gak ?...Sukses ya..

24 Feb
Balas

Iyesss true Mrs. Rini hehe. Ayoo belajar bahasa Minang n English. Terima kasih sudah mampir Bunda. Barakallah

26 Feb

Tulis terus Uni Fera carito atau legenda yang ado di Ranah Minang. Awak suko bacanyo.

24 Feb
Balas

Mokasi Pak Uda. Iyaa mau nulis legenda Minang. Terima kasih sudah berkunjung Pak Uda. Barakallah

26 Feb

Mantul Uni. Uda ingin jumpo.

24 Feb
Balas

Uda ingin basuo hehe iyakah? Terima kasih pak editorku. Barakallah

26 Feb



search

New Post