#tantangan menulis hari ke-145

Aku rasa aku terlelap, tapi bagaimana bisa padahal sebelumnya aku sedang berjalan menuju acara penyerahan hadiah itu. Mataku terasa berat sekali saat kubuka, namun terus kucoba untuk membukanya dan dimana aku, ini bukan dirumah. Kucoba melihat sekelilingku dan kulihat ibuku tertidur disampingku. Tak ada orang lain selain ibu disini. Diam diam kubelai rambutnya yang selama ini tak pernah kulakukan sekalipun. Namun tak lama ia pun terbangun dan ibu menceritakan semua yang terjadi padaku.

"Alhamdulillah kamu sudah bangun nak" sapa ibu dan kijawab dengan tersenyum.

"kamu kemarin mengalami kecelakaan di jalan raya depan rumah saat kamu hendak menyeberang menurut saksi mata kamu tak melihat kanan kiri karena kamu fokus dengan pikiranmu, mungkin saat itu yang kamu pikirkan ibu yang telah ngomel ke kamu sebelum kamu pergi...maafkan ibu ya nak" jelas ibu dan kembali kujawab dengan senyuman.

"Dan ibu sudah tau semuanya dari temanmu Roy dan Rey selamat ya nak kamu juara 1 ibu sangat bangga padamu...dan lagi lagi ibu salah menilai tentang teman-temanmu" jelas ibu kembali.

"Sssst ibu ga perlu minta maaf" potongku.

"Ayahmu menuju kesini" kata ibu mengabariku. Aku masih takut dengan ayah apakah ia akan memaafkanku atau tidak setelah kejadian malam itu. Aku berharal ayah bisa memaafkanku.

(Bersambung ke bagian 20)