Guru merupakan aktor utama dalam proses menciptakan generasi penerus yang berkualitas, baik dari segi intelektual maupun budi pekerti yang nantinya bermuara dalam meneruskan estafet kepemimpinan bangsa. Kemajuan suatu bangsa ada di tangan peserta didik kita saat ini. Untuk menghasilkan generasi penerus yang berkualitas, maka jadilah guru hebat dan berkualitas.

Guru garda terdepan dalam mendidik dan mencerdaskan anak bangsa. Guru memiliki posisi penting dan berperan dalam kemajuan suatu bangsa. Di tangan gurulah masa depan anak didik dipertaruhkan. Guru berkualitas akan mendedikasikan hidupnya untuk mendidik tunas-tunas penerus bangsa dengan sepenuh hati, memberikan apa yang ada pada dirinya. Tugasnya bukan hanya sekedar memberi materi pada saat jam pelajarannya saja, tetapi membimbing serta menjadi panutan dan tuntunan bagi siswanya. Guru adalah profesi yang luar biasa mulianya karena memberikan ilmu yang bermanfaat. Guru itu identik dengan “digugu” dan “ditiru”, guru itu menjadi contoh bukan memberi contoh.

Ada berbagai macam tipe guru. Kata bijak menyebutkan bahwa guru biasa memberitahukan, guru baik menjelaskan, guru ulung memeragakan, dan guru hebat menginspirasikan. Dengan demikian, ketika menjadi guru, maka jadilah guru hebat yang berkualitas. Karena Guru hebat adalah guru yang mampu membenamkan konsep keilmuan di memori siswa secara mendalam, membekas, dan dibawa siswa sampai kapanpun. Guru hebat itu ada di hati siswa, bukan di mata siswa. Guru yang ada di hati siswa kedatangannya selalu dinantikan dan ketidakhadirannya sangat dirindukan. Sungguh beruntung jika guru ada di hati siswa, sampai kapanpun dan dimanapun dia akan selalu ingat dan mengenang jasa gurunya.

Guru hebat itu mengayomi, memiliki sikap yang lemah lembut, penuh kasih sayang dan tidak keras namun tegas. Kelembutan dan kasih sayang menjadikan anak didik merasa diperhatikan dan dihargai. Dibalik sikap lemah lembutnya guru juga harus memiliki sikap yang tegas agar setiap peraturan yang dibuat tidak disepelekan. Ketegasannya bukan untuk ditakuti, tetapi menjadikannya untuk disegani.

Menjadi seorang guru bukan hanya berdiri di depan kelas sambil menjelaskan materi kepada siswa. Bukan juga mengedepankan ego pribadi dengan memaksa siswa tersebut untuk mengikuti kemauan gurunya. Tetapi guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan serta melibatkan siswa pada setiap proses pembelajaran. Dengan melibatkan siswa dalam pembelajaran, maka mereka dianggap ada dan merasa dihargai. Bukan hanya menjadi seonggok manusia yang duduk dan tertidur dalam ruangan.

Guru harus bisa mengenali karakter setiap siswanya. Setiap siswa memiliki karakter yang berbeda-beda, maka sentuhlah hatinya terlebih dahulu sebelum menyentuh otaknya. Setelah hatinya sudah terpaut dengan pembelajaran, maka pembelajaran akan dimulai dari hatinya, ketika pembelajaran sudah dimulai dari hati maka pembelajaran akan masuk ke dalam otaknya.

Setiap anak memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda. Di dunia ini tidak ada anak yang terlahir bodoh, semua anak terlahir dalam keadaan cerdas, tergantung dunia memperlakukannya. Bisa saja ada siswa yang jago matematika namun kurang pada mata pelajaran seni budaya. Bisa juga hebat pada keduanya, namun kurang pada mata pelajaran lainnya. Bisa jadi juga ada siswa yang kurang pada keduanya. Siswa yang kurang jago pada keduanya, bukan berarti siswa tersebut dikategorikan “bodoh”, karena terkadang siswa butuh waktu yang lama untuk memahami mata pelajaran keduanya. Bisa juga disebabkan karena belum bertemu dengan metode dan strategi yang tepat untuk siswa tersebut.

Guru hebat kaya akan metode, strategi atau trik jitu dalam proses pembelajaran. Jika satu strategi belum berhasil, guru akan mencoba strategi lainnya. Guru hebat tidak monoton dengan satu metode atau starategi saja. Ia selalu melakukan pembaharuan terhadap pembelajaran. Sehingga siswa tidak merasa bosan dengan pembelajaran. Dengan demikian, siswa akan selalu merindukan kehadiran gurunya. Rindu mendapatkan informasi-informasi terbaru dari gurunya.

Kita menyadari bahwa di tangan para gurulah putra-putri terbaik bangsa dilahirkan untuk melakukan perubahan bagi kemajuan hidup suatu bangsa, saat ini maupun di masa yang akan datang. Dengan demikian, guru dituntut untuk bisa menjadi guru yang supersmart dan superangel artinya guru harus cerdas dan mengetahui segala hal yang ditanyakan siswa tentang ilmu pengetahuan, dan bisa memberikan contoh baik, nasehat baik hingga motivasi-motivasi super untuk membentuk karakter baik pada siswa pada proses pembelajaran berlangsung atau di luar pembelajaran. Guru selain mencerdaskan otak siswa juga mampu membentuk karakter baik dari seorang siswa.

Seiring perubahan sosial, budaya, dan teknologi kurikukulum akan berubah secara dinamis, sementara itu tugas dan peran guru tidak akan berubah yaitu memastikan tumbuh kembang siswa sesuai dengan potensi yang telah dianugerahkan oleh Allah. Oleh karena itu, tugas guru adalah mencari menemukan dan mengembangkan potensi-potensi tersebut. Sehingga mampu menghantarkan siswa untuk meraih kesuksesan dan menggapai cita-citanya di masa depan. Bagi seorang guru, kesuksesan anak didiknya dalam mencapai cita-citanya adalah kebahagiaan yang tak terhingga yang tak bisa dihargai dengan materi. Baginya dengan memberikan ilmu yang bermanfaat dapat memberikan amal jariyah yang akan terus mengalir hingga kelak sudah tiada.