Sejak hari Sabtu kemarin, kelas 6 telah meninggalkan Madrasah tercinta dengan sungkeman kepada semua guru yang hadir pada waktu itu, hati sedih melepaskan mereka yang telah menentukan pilihan sekolahnya, ada yang ke Madrasah Tsanawiyah, mondok plus sekolah dan ada yang mendaftarkan diri ke SMP. Dua purnabelajar mereka lalui yaitu di Raudhatul Athfal (TK) dan Madrasah Ibtidaiyah. Sekarang mereka akan mengenakan baju putih biru sampai lulus nantinya, melanjutkan ke Madrasah Aliyah atau sederajat atau bahkan mereka akan tersisa dengan kuliah ke perguruan Tinggi yang mereka idamkan sampai membawa kabar kepada saya: "Bapak hari ini saya lulus Kuliah, Bapak saya sudah kerja, Bapak saya sudah berkeluarga dan lain sebagainya."

Hati ini tidak bisa berhenti berdoa kepada mereka kelas 6 agar mereka selalu diberi kelancaran, kemudahan dan kesuksesan dalam menempuh belajar mereka. Selama setahun mereka bersama saya dikelas enam, banyak hal yang perlu saya ceritakan dari yang bahagia sampai sedih, bahkan darah tinggi meningkat ketika siswa mebuat kesal ketika pembelajaran berlangsung akan tetapi hari ini tertutup dengan kesedihan bercampur aduk dengan rasa bahagia yang tak berkesudahan.

Saya menyebut mereka "Siswa Penari dan Kelas Penari", selama belasan tahun mengajar baru kali ini semua siswa senang menari, tidak satupun mereka tidak menyukai menari, luar biasa effort mereka yang selalu menggebu-gebu untuk selalu tampil di depan umum bahkan di ajang perlombaan. Semangat mereka membuat energi positih meningkat tajam untuk melatih mereka untuk menari sampai mereka mengikuti lomba se-karisedanan Besuki meliputi Kabupaten Jember, Banyuwangi, Lumajang, Probolinggo, Bondowoso dan Situbondo walau hanya membawa sertifikat tanpa tropi di tangan. Selang beberapa bulan kemudian mereka ikut memeriahkan Pembukaan PORSENI tingkat MI Se-Kabupaten Jember dengan dukungan orang tua mereka sehingga para siswa penuh energi memberi tampilan yang memukau dihadapan para hadirin. Tidak sampai disitu, Kemampuan mereka dibidang seni tari turut menyumbangkan empat tari dalam acara Tasyakuran dan Lepas Pisah MI Al-Amin, satu-satunya kelas yang paling banyak menyumbangkan tari. Tidak salah sebut kalau kelas 6 sekarang disebut siswa dan kelas Penari. Semoga keinginan kita yaitu Madrasah Ibtidaiyah Al-Amin Garahan menjadi Madrasah Mengembangkan kesenian Tari tingkat Kabupaten akan terwujud suatu hari nanti setelah kalian menjadi siswa berseragam putih biru untuk meneruskan perjuangan kalian selama satu tahun ini.

Alangkah sedihnya hati ini ketika membuka pesan dari salah satu penari kelas 6 yaitu Nanda Naila yang berbunyi:

" Assalamualaikum pak, saya mau meminta maaf ya pak selama di kelas sering ribut dan sekarang sudah tidak ada yang ribut ya pak karena saya dan teman-teman sudah lulus. Terima kasih ya pak sudah menjadi guru terfavorit saya. Pak guru itu baik banget. Mengajari kami setulus hati dan terakhir saya meminta doanya boleh ya pak, doakan saya betah dipondok ya pak. Doa seorang guru itu berharga banget dan saya pamit ya pak, saya besok sudah berangkat mondok, sekali lagi saya mengucapakan banyak terima kasih sebanyak-banyaknya ya pak, semoga Pak guru Jumari sehat selalu." 

Itu baru satu yang saya floor di media ini, sungguh kenangan ini tak kan terlupakan Now and Forever. Untuk semua siswa kelas 6 Angkatan 2024-2025, doa Pak guru selalu menyertai kalian semua, semoga impian yang kalian bangun hari ini akan datang menjadi kenyataan. Terima kasih telah menjadi bagian sejarah dibidang seni tari.

=================================================================

Garahan, 24 Juni 2025 / Selasa Pahing, 27 Dzulhijjah 1446 H, 20.07 WIB