Kadek suprapto

Menulis itu indah salam literasi

Selengkapnya
Navigasi Web
Manusia Hancur Karena Kepalanya Sendiri

Manusia Hancur Karena Kepalanya Sendiri

“Besi hancur bukan karena benturan dari luar, tapi karena karat dari dalam. Manusia pun bisa hancur bukan karena orang lain, melainkan oleh pikirannya sendiri.”

Kita hidup di zaman di mana penampilan luar sering kali lebih mencolok daripada isi dalam. Banyak orang terlihat religius: rajin ibadah, hafal ayat, pakai simbol-simbol ketakwaan. Tapi anehnya, tak sedikit dari mereka justru mudah marah, suka menghakimi, bahkan menyakiti sesama atas nama kebenaran yang mereka klaim.

Kenapa bisa begitu? Karena menjadi religius bukan jaminan bahwa seseorang punya moral yang baik. Moral tidak tumbuh dari simbol. Moral tumbuh dari cara berpikir. Dan cara berpikir, itu urusannya otak.

Otak manusia, secara biologis, punya mekanisme dasar untuk bertahan hidup: mengenali pola, membuat keputusan cepat, dan membedakan mana kawan mana lawan. Tapi sayangnya, otak ini juga gampang dipenuhi bias. Kalau tidak dilatih berpikir jernih, otak bisa memelintir fakta, menciptakan ilusi kebenaran, dan membenarkan apa pun yang ingin diyakini — termasuk membenarkan tindakan jahat atas nama "tugas suci".

Kita sering lupa bahwa moral adalah hasil dari kerja nalar, bukan sekadar hafalan aturan. Orang bisa taat pada ritual, tapi tetap curang saat diberi kuasa. Bisa terlihat alim, tapi tak segan menindas yang berbeda. Karena di otaknya, belum tumbuh empati. Belum terlatih berpikir logis. Belum kenal konsep tanggung jawab sosial.

Otak kita harus diberi latihan berpikir. Harus mau bertanya, “Kenapa saya percaya ini? Apakah ini logis? Apakah ini membahayakan orang lain?” Kalau tidak, kita akan jadi makhluk yang mudah dikendalikan oleh emosi, dogma, dan kebiasaan turun-temurun.

Jadi, kalau kita ingin jadi manusia yang utuh — bukan cuma tampak baik dari luar — maka uruslah kepala kita. Rawat cara berpikir kita. Karena seperti besi yang hancur karena karatnya sendiri, manusia pun bisa rusak bukan karena factor dari orang lain, tapi karena pikirannya yang tak pernah dibersihkan.

Jangan hanya sibuk terlihat baik. Sibuklah berpikir baik. Karena dunia ini tidak rusak oleh orang bodoh, tapi oleh orang pintar yang salah arah berpikir.”

Bolano Lambunu, 26 April 2025

@kadek

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post