kasmadi74

Seorang guru yang mengajar di sebuah sekolah yang terletak dipinggiran jakarta Mencoba belajar menuls

Selengkapnya
Navigasi Web
Tradisi Mulia Yang Ditertawakan

Tradisi Mulia Yang Ditertawakan

Menggelitik. Ada mangkel juga. Sambil terus berusaha menikmati tontonan. Ada kegusaran yang menyembul dalam hati. Mau ditumpahkan, sadar ini tempat umum. Jadilah diam dalam dendam.

Dalam film Hati Suhita, muncul sebuah adegan yang terkesan kampungan. Lucu menurut mereka. Bahkan aneh di mata sebagian penontonnya. Menurut saya hal yang lazim dilakukan dalam lingkungan pesantren.

Scene  itu menunjukkan saat mereka, para santri bertemu kyai, ustadz atau ustadzah di jalan. Mereka serempak berhenti, membungkukkan badan atau menundukkan kepala. Hal itu dilakukan untuk menghormati guru mereka. Sontak di bagian tengah, penonton pria wanita tertawa lepas. Memuliakan ustadz, kyai, gus atau ning dalam dunia pesantren adalah mutlak. Tidak heran jika ada santri yang tergopoh-gopoh hanya sekedar mengambilkan sandal ustadznya. Para santri yang sedang berjalan tetiba berhenti karena guru mereka lewat. Mereka berbaris dan menunduk seketika. Keadaban ini sebagian saja  dari sekian banyak keadaban lainnya dan jamak dilakukan para santri.

Tertawa yang mereka lakukan bisa jadi karena ketidaktahuan tentang keadaban tersebut. Meskipun terasa pedih mendengarnya, saya berhusnuzhon atas hal itu. Tetapi menjadi penting bagi saya untuk menyampaikannya melalui tulisan ini. Penting, bahwa hal yang dilakukan santri tidak selucu itu.

Salut juga buat pembuat film Hati Suhita dan penulis novelnya. Mereka menginspirasi dan berani menghadirkan sebuah tontonan berbau religi dengan  bumbu percintaan. Berani menghadirkan sisi-sisi lain dalam dunia kepesantrenan. Saya berharap lebih banyakmlagi sineas-sineas kita yang memproduksi film edukasi. 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap... setuju'. Ada yang sangat bagus ketika santri menghormati kyai atau ustadnya.

03 Jun
Balas

Terima kasih ya bu atas tanggapannya, salam kenal

03 Jun

Keren pak.. setuju...

03 Jun
Balas

Terima kasih bu

03 Jun

Terima kasih bu

03 Jun

Keren ulasannya.

02 Jun
Balas

Terima kasih bu Nanik

03 Jun



search

New Post