'Nutu' penghasil beras bermutu (231)
Menumbuk padi dalam bahasa Sunda disebut "Nutu". "Nutu" adalah proses merubah padi/gabah dari butirannya menjadi beras yang sudah bersih dari sekam. Menumbuk padi biasanya dilakukan oleh para ibu-ibu secara berkelompok.
Biasanya mereka melakukannya 2-3 orang secara bersamaan. Luar biasa perjuangan penumbuk padi. Kita tidak akan bisa menikmati nasi ketika padi/gabah tidak ditumbuk menjadi beras. Menumbuk padi/gabah dilakukan dengan bantuan alat yaitu lesung dan alu/lelenjing.
Lesung adalah alat tradisional dalam pengolahan padi atau gabah menjadi beras. Fungsi alat ini memisahkan kulit gabah (sekam, Jawa merang) dari beras secara mekanik. Lesung terbuat dari kayu berbentuk seperti perahu berukuran kecil dengan panjang sekitar 2 meter, lebar 0,5 meter dan kedalaman sekitar 40 cm.
Lesung sendiri sebenarnya hanya wadah cekung, biasanya dari kayu besar yang dibuang bagian dalamnya. Gabah yang akan diolah ditaruh di dalam lubang tersebut. Padi atau gabah lalu ditumbuk dengan alu, tongkat tebal dari kayu, berulang-ulang sampai beras terpisah dari sekam.
Hanya pada zaman milenial seperti sekarang ini, tradisi memumbuk beras sudah jarang ditemukan. Sebagian orang lebih menyukai dengan menggiling menggunakan mesin. Kecepatan menggunakan mesin jauh lebih cepat dibandingkan dengan menumbuk manual dengan lesung. Hanya saja beras hasil tumbukan, memiliki rasa yang enak, dibandingin menggunakan mesin giling. Jaga budaya agar tetap eksis dan tidak punah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar