Pengalaman ketika mengadakan pembelajaran melalui zoom meeting bersama siswa kelas V Sekolah Dasar. Mereka sangat antusias menyambutnya. Setelah diumumkan bahwa besok akan diadakan pembelajaran daring melalui zoom, mereka sudah terlebih dahulu bertanya bahkan sudah ada yang install aplikasi.

Dari jumlah 46 siswa, didapatkan ada 16 siswa yang siap mengikuti daring melalui zoom. Hasil analisa

pembelajaran daring yang sudah berlangsung selama tiga bulan ini, sebagian besar siswa sudah memiliki perangkat sendiri. Beberapa siswa ada yg masih pinjam kakaknya atau orang tua sebanyak 6 siswa, dan yang tidak memiliki perangkat 2 siswa.

Penggunaan IT dalam pembelajaran di masa abad 21 ini merupakan tuntutan dan kewajiban. Dan sudah memasuki era industri 4.0. Dalam hal ini, mau tidak mau seorang guru dituntut untuk memiliki kompetensi di bidang IT. Dengan tujuan agar mampu melayani pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa.

Bagi siswa, mereka pasti senang karena merupakan sesuatu yang baru, dan bisa dikatakan sudah bagian dari hidup mereka. Karena sebagian besar waktunya bercengkerama dengan hp

Tugas guru memfasilitasi dan memotivasi agar pembelajaran daring berjalan sesuai rencana pembelajaran. Meskipun mengalami banyak kendala tetap harus dilaksanakan. Memang memerlukan waktu untuk menyesuikan ke arah yang lebih baik.

Kendala-kendala yang akan terjadi tidak dapat dielakkan. Bagi anak yang memiliki fasilitas dan kuota yang cukup, mereka akan dapat mengikuti pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang diajarkan. Namun berbeda dengan kondisi siswa yang terbatas ekonominya, mereka sulit megikuti pembelajaran yang dijalankan.

Faktor lain, karena kurang kesiapan orang tua atau kurang sadar dalam melakukan pemdampingan anak belajar. Pendampingan orang tua sangat penting dalam memeberikan motivasi, pendampingan dan dukungan kepada anak. Pemberian pemahaman terhadap orang tua sangat penting, agar mau mendampingi anaknya ketika belajar di rumah.

Jika orang tua tidak siap dan sibuk, setidaknya anak harus diselamatkan, diberikan motivasi dan pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan kondisi anak. Sering didapati ketika belajar daring, sangat besar pengaruhnya perhatian dan kemampuan orang tua terhadap prestasi anak. Yaitu ketika menilai hasil tugas anak.

Orang tua yang berpendidikan tinggi atau perhatian lebih terhadap kegiatan belajar anak di rumah. Hal ini membuat anak selalu termotivasi dan tepat waktu dalam menyelesaikan tugas.

Namun penilaian kadang-kadang sering didapati kurang obyektif, karena tidak murni hasil pekerjaan anak. Tetapi guru harus mampu membuat asesmen yang bisa mengukur kemampuan anak secara mandiri. Misalnya dengan tugas secara langsung melalui video atau pembelajaran melalui zoom yang saat ini masih bersifat latihan kepada siswa.

Maka sekali lagi peran guru sangat besar dalam mengubah mindset pembelajaran dan pola pembelajaran yang efektif, dinamis dan menyenangkan bagi anak dan orang tua agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.