Coach dan Coachee dalam Coaching
Sebelum menetapkan pilihan menjadi seorang guru, tentu kita harus siap dengan semua konsekuensi dari tugas tersebut. Salah satu konsekuensinya adalah guru harus bisa mendeteksi secara dini murid yang bermasalah dan bisa membantu menyelesaikan masalah murid tersebut. Dalam menyelesaikan masalah siswa, guru harus bisa berperan sebagai seorang mentor, konselor atau coach. Sebelum menentukan peran mana yang akan dilakoni, mari kita bahas satu persatu definisi dari ketiga kegiatan tersebut.
Mentor merupakan pemandu dari kegiatan mentoring. Menurut Stone (2002) mentoring merupakan suatu proses dimana seorang teman, guru, pelindung, atau pembimbing yang bijak dan penolong menggunakan pengalamannya untuk membantu seseorang dalam mengatasi kesulitan dan mencegah bahaya. Sedangkan Zachary (2002) menjelaskan bahwa mentoring memindahkan pengetahuan tentang banyak hal, memfasilitasi perkembangan, mendorong pilihan yang bijak dan membantu mentee untuk membuat perubahan.
Konselor merupakan pemandu dari kegiatan konseling. Gibson dan Mitchell (2003) menyatakan bahwa konseling adalah hubungan bantuan antara konselor dan klien yang difokuskan pada pertumbuhan pribadi dan penyesuaian diri serta pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Sementara itu, Rogers (1942) dalam Hendrarno, dkk (2003:24), menyatakan bahwa konseling merupakan rangkaian-rangkaian kontak atau hubungan secara langsung dengan individu yang tujuannya memberikan bantuan dalam merubah sikap dan tingkah lakunya.
Sementara itu, coach merupakan seorang pemandu dari kegiatan Coaching. Coaching merupakan sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya (Whitmore, 2003).
Berdasarkan denifisi mentoring , konseling dan coaching dapat disimpulkan bahwa dalam mentoring, maka mentor berbagi pengalaman yang dapat menyelesaikan masalah mentee. Dalam konseling, seorang konselor memberikan beberapa tip agar kliennya bisa menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Namun dalam coaching, seorang coach hanya memberikan pertanyaan pertanyaan yang bisa mengarahkan coachee, sehingga coachee bisa menyelesaikan permasalahan dengan memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya sendiri.
Ada empat Kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang coach, yaitu
1. keterampilan membangun dasar proses coaching
2. keterampilan membangun hubungan baik
3. keterampilan berkomunikasi
4. keterampilan memfasilitasi pembelajaran
Berkomunikasi bukan hanya sekedar kemampuan berbicara dan menanggapai lawan bicara. Dalam berkomunikasi dibutuhkan beberapa keterampilan khusus. Ada empat aspek berkomunikasi perlu dipahami dan dilatih untuk mendukung praktik Coaching yaitu:
A. Komunikasi asertif
Komunikasi asertif merupakan sebuah komunikasi yang membangun kualitas hubungan dengan orang lain menjadi lebih positif karena ada pencapaian bersama dan kesepakatan dalam pemahaman dari kedua belah pihak. Kualitas hubungan yang diharapkan dibangun atas rasa hormat pada pemikiran dan perasaan orang lain.
Dalam usaha membangun keselarasan berkomunikasi, coach juga perlu belajar menyamakan posisi diri pada saat coaching berlangsung. Beberapa tips singkat yang dapat seorang coach lakukan:
1). Menyamakan kata kunci
Kata-kata kunci biasanya merupakan kata-kata yang diulang-ulang atau ditekankan oleh coachee dan ini biasanya terkait dengan nilai kehidupan. Coach dapat menggunakan kata-kata kunci ini untuk membimbing coachee untuk mencapai tujuannya. Sebagai contoh, jika murid menggunakan bahasa dan istilah kekinian dalam bercerita, kita dapat juga menggunakan istilah yang dipakai ketika kita bertanya untuk mengklarifikasi pernyataannya
2). Menyamakan Bahasa tubuh
Bahasa tubuh memainkan peran penting dalam komunikasi sebab hal ini dapat menentukan bagaimana rekan bicara kita akan menanggapi dan berhubungan selanjutnya dengan kita. Bahasa tubuh disini meliputi mimik wajah, suara, postur tubuh, ataupun gerakan tubuh lainnya.
3). Menyelaraskan emosi
Setelah kata dan bahasa tubuh yang kita selaraskan, emosi pun perlu kita usahakan untuk diselaraskan, terutama ketika coachee mengucapkan hal-hal yang emosional. Hal ini akan membuat coachee merasa coach-nya ada pada pihaknya dan mengerti perasaannya.
B. Pendengar aktif
Mendengarkan bukan hanya melibatkan indera pendengaran saja, tetapi juga melibatkan mata dan hati. Seorang coach harus membuat coachee benar benar merasa didengar dan diperhatikan. Seorang coach yang baik akan mendengar lebih banyak dan kurang berbicara. Dalam sesi coaching kita perlu fokus bahwa pusat komunikasi adalah pada diri coachee, yakni murid kita. Dalam hal ini, seorang coach harus dapat mengesampingkan agenda pribadi atau apa yang ada dipikirannya termasuk penilaian terhadap coachee.
C. Bertanya efektif
Bertanya efektif merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang coach . Bertanya pada coaching merupakan kemampuan bertanya dengan tujuan tertentu. Bukan sekedar jawaban singkat yang diharapkan, namun pertanyaan yang diberikan dapat menstimulasi pemikiran coachee, memunculkan hal-hal yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya, mengungkapkan emosi atau nilai dalam diri dan yang dapat mendorong coachee untuk membuat sebuah aksi bagi pengembangan potensi diri
D. Umpan balik positif
Umpan balik dalam coaching bertujuan untuk membangun potensi yang ada pada coachee dan menginspirasi mereka untuk berkarya. Coachee memaknai umpan balik yang disampaikan sebagai refleksi dan pengembangan diri. Dorongan positif diperlukan agar coachee meneruskan hasil coaching ini sampai pada tahap aksi. Contoh kalimat umpan balik:
1) Wah bagus ucapanmu yang baru saja kamu sampaikan
2)Hal ini sepertinya belum diungkapkan sebelumnya. Ayo kita coba bicarakan hal ini lebih lagi. Ini dapat menjadi alternatif lain untukmu
3) Ah.. saya ikut gembira mendengar pencapaian mu dalam kerja kelompok kemarin
4) Situasimu terdengar sulit. Mari perlahan kita bicarakan agar kamu bisa mendapatkan alternatif dari situasi ini.
5) Kamu bisa Nak. Kamu pasti bisa menjalankan komitmenmu. Kamu sudah berjalan sejauh ini, dengan perencanaan yang lebih baik, kamu dapat menyelesaikan tantangan ini.
Teknik yang digunakan dalam praktek coaching adalah teknik TIRTA. TIRTA merupakan singkatan dari Tanya, Identifikasi. Rencana Aksi dan Tanggung jawab. Dari segi bahasa, TIRTA berarti air. Air mengalir dari hulu ke hilir. Jika kita ibaratkan murid kita adalah air, maka biarlah ia merdeka, mengalirkan potensinya lepas hingga ke hilir. Guru memiliki tugas untuk menjaga air itu tetap mengalir, tanpa sumbatan dan menyingkirkan sumbatan-sumbatan yang mungkin menghambat potensi murid.
Menurut Ki Hajar Dewantara, murid bukanlah kertas kosong, tetapi mereka tumbuh sesuai dengan kodrat alam masing masing. Mereka datang dengan berbagai latar belakang, kemampuan, dan potensi yang berbeda. Melalui kegiatan coaching ini, guru dapat memotivasi siswa meningkatkan kemampuan dan melejitkan potensi tersebut. Jelaslah bahwa kegiatan coaching ini dapat membantu mewujudkan profil pelajar Pancasila yang merdeka dalam belajar.
Padang, 26 Maret 2021
#melengkapitugasgurupenggerakmodul2.3.a.9
Gambar diambil dari **(censored)**
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren ulasannya
Terimakasih bunda . Salam literasi
Keren ulasannya
Terimakasih bunda
Kereeen ulasannya, Bunda.Salam literasi
terimakasih pak Dede. Salam literasi
Keren Bunda, semoga sehat dan sukses selalu. Salam literasi dari Grobogan.
Terimakasih bunda. Maaf baru sempat di balas
Luar biasa dinsay, sukses selalu
aamiin. terimakasih unsay
Mantap ulasannya. Semoga sehat selalu, Bu Lily.
terimakasih pak Isak