Sore tadi hujan deras banget. Tapi tidak mengendurkan semangat remaja-remaja ini untuk berkumpul di Gramedia Matraman. Dan aku terjebak di tengah kumpulan abg itu gegara ngikutin abg yang satu ini, ragil irengku😀 dalam launching buku Olivina Maskan.

Sampai sebelum acara dimulai aku sebenarnya gatau siapa si Olivina Maskan ini. Ternyata dia youtuber yang punya content-content edukatif. Baru berumur 17 tahun, sudah menjadi influencer positif bagi remaja. Kueren.

Di saat remaja seusianya sibuk ngremesin squishy, demam K-Pop dan main tik tok, doi sibuk jadi content creator. Dia juga pernah membuat gerakan "Jujur Itu Keren", sebuah gerakan online yang bertujuan untuk mendorong remaja agar jujur menghadapi ujian. Ini merupakan antitesis, di mana setiap hari remaja justru disuguhi ketidakjujuran orang dewasa. Remaja yg "kliwatan" dan "kelewatan" sih ini menurutku.

Kliwatan tu basa jawa, artinya dalam konteks tulisan ini kurleb terpilih, terpilih dari barisan alay. Kalo kelewatan, di usia segini dia sudah bisa nyiptain branding buat dirinya sendiri, sadar apa yang akan dia lakukan ke depan dan memotivasi orang untuk menjadi lebih baik.

Dari perbincangan abg-abg ini dengan Kak Oliv, begitu dia dipanggil, ada banyak hal terungkap. Tentang insecurity, tidak percaya diri, depresi, passion, cita-cita, cara belajar yang efektif, bijaksana dalam memilih content di medsos, memilih jurusan di SMA dan isu-isu sosial lain seputar remaja.

Fenomena baru, saat remaja lebih nyaman untuk curhat dengan idola dan remaja seusianya. Lantas di mana peran orang tua?

Aku pikir ga jaman sekarang kalau menjadi orang tua yang otoriter. Mungkin kita hanya perlu mendengarkan dan mengarahkan. Serta mengikuti rekam jejak digital mereka.

Adakah yang punya perasaan yang sama denganku?