Semangat, Bu Tuti
Baru sekitar lima tahun lalu aku mengenal Bu Tuti dalam sebuah kelompok liqo’ / kajian. Usianya paling sepuh/ senior di antara jamaah yang tergabung dalam kelompok ini. Pernah bekerja sebagai apoteker. Sering berbagi pengalaman ataupun memberi nasihat seputar masalah kesehatan. Kebanyakan ceritanya tentang pengalaman pribadi. Selain masalah serius, tak jarang yang diceritakan cerita-cerita lucu beliau.
Mengalami kelainan jantung sejak remaja, puluhan kali keluar masuk rumah sakit, menjadikannya semakin kuat menerima takdir yang Allah berikan. Meskipun terbalut kulit yang sudah crinkle , beliau selalu menunjukkan keceriaan. Alhamdulillah, beliau mendapatkan suami yang cukup care dengan penyakit beliau. Dalam menghadiri kajian, suaminyalah yang antar jemput ke tempat ustadzah. Keharmonisan yang terjaga sampai usia tua.
Kegiatan kajian yang biasanya diadakan rutin setiap hari rabu sore, sekarang hanya bisa berlangsung melalui grup whatsapp. Sesekali kajian diadakan melalui zoom meeting. Memang secara fisik jamaah tidak bertemu, tetapi komunikasi melalui media elektronik tetap terjalin secara efektif. Materi yang dibahas lebih fokus ke masalah keseharian.
Sudah dua tahun ini, sejak ditinggal suami tercinta karena kecelakaan, Bu Tuti sering berpindah-pindah dari rumah putranya yang satu ke rumah putranya yang lain. Bentuk kepedulian anak kepada ibundanya. Adakalanya juga putranya yang bergantian menemanidi rumah sang ibu.
Tak seperti biasanya, dalam chattingnya, Bu Tuti mengatakan kalau dadanya seseg. Akhir-akhir ini penyakit lamanya sering kambuh. Keresahan dan rasa khawatir sering beliau ungkapkan sejak kematian suaminya yang begitu tiba-tiba. Pernah curhat juga, kenapa suaminya meninggal duluan, padahal yang sakit berpuluh tahun adalah beliau? Kalau sudah begini, isi kajian berganti menjadi saling memotivasi untuk menguatkan semangat.
Mengakhiri tausiyah hari itu Ustadzahku berpesan :”Rejeki, jodoh,dan kematian adalah rahasia Allah. Semua yang ada di alam semesta ini adalah milikNya. Semua akan kembali kepadaNya. Kita harus mempersiapkan, agar pada saat itu tiba, kita dapat menyambut panggilanNya dengan bahagia.”
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semangat... keren Bu, sukses selalu buat Ibu
Bu Mawar semangatnya luar biasa, lanjut terus bu
Rahasia llahi ya bunda