Mulyadi G

Mengajar PAKampBP di Jakarta tahun 19941996 dan Tahun 1996 sampai sekarang mengajar PAKampBP di Banjarmasin

Selengkapnya
Navigasi Web
Hidup Sebagai Anak-anak Terang ( 2 )

Hidup Sebagai Anak-anak Terang ( 2 )

Pada bagian pertama kita telah belajar bagaimana kita hidup sebagai keluarga Allah yaitu Allah yang hidup. Kata keluarga diterjemahkan dari kata “oikos” (bahasa Yunani) yang pada dasarnya berarti rumah. Istilah oikos menunjuk pada orang-orang yang tinggal bersama sebagai keluarga Allah. Keluarga Allah disini menunjuk kepada jemaat yang dengan alasan iman hidup bersama (berkumpul bersama di suatu tempat/rumah). Kata jemaat diterjemahkan dari kata “ekklesia” yang bermakna bahwa jemaat atau gereja adalah kumpulan orang-orang yang dipanggil keluar dari kegelapan masuk dalam terang Ilahi (1 Petrus 2:9). Keluarga Allah dari Allah yang hidup berarti Gereja dibangun oleh Allah yang hidup, milik Allah dan pusatnya adalah Allah. Oleh karena itu kita harus hidup dalam kasih, hidup dalam kekudusan dan hidup tanpa kekuatiran.

Mari kita buka kembali melihat:

1 Timotius 3 : 15

Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.

Pada kesempatan kali ini kita akan lanjutkan untuk mempelajari hidup sebagai keluarga Allah yaitu Gereja sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran.

Rasul Paulus menulis surat 1 Timotius sekitar tahun 65, dengan tujuan memberikan petujuk dan nasihat kepada Timotius yang berhubungan dengan pelayanan jemaat di Efesus.

Sekaligus menguatkan Timotius dalam tugas yang digambarkan dalam (1 Tim 3:3-7; 4:1-8; 6:3-5; 20-21) yaitu menghadapi berbagai ajaran sesat.

Jadi Rasul Paulus mempunyai 3 maksud ketika menulis surat ini :

1.Menasihati Timotius mengenai kehidupan pribadi dan pelayanannya. – masih muda dan bukan Yahudi murni.

2. Mendorong Timotius untuk mempertahankan kemurnian Injil dan standarnya yang kudus dari pencemaran oleh guru palsu. – adanya berbagai ajaran sesat.

3.Memberikan pengarahan kepada Timotius mengenai berbagai urusan dan persoalan gereja di Efesus. – penunjukkan dan pengangkatan pemimpin gereja.

Jadi salah satu tugas utama yang disampaikan Paulus kepada Timotius adalah agar ia tetap berjuang untuk mempertahankan iman sejati dan membuktikan kesalahan ajaran palsu yang melemahkan kuasa Injil yang menyelamatkan. Berkenaan dengan tugas utama tersebut maka Rasul Paulus menyatakan Gereja yang keluarga Allah yang hidup adalah sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran.

1.Gereja sebagai tiang penopang.

-Tiang Penopang di Efesus, terbuat dari baru marmer dan beberapa di antaranya bertatahkan berlian dan dilapisi emas maka sangat indah Tiang Penopang di Efesus.

-Paulus mengunakan anologi “Tiang Penopang” yaitu berbicara mengenai karakter yang baik di dalam jemaat yang di dasarkan oleh kebenaran,

-Bagaimana menjadi Tiang Penopang?

-(Mazmur 119:11) – Menyimpan Firman di dalam hati à Dosa yang keluar dan tampak dalam perkataan dan perbuatan adalah karena di dalam hati sebelumnya telah menginginkan hal-hal yang jahat dan salah di pandangan Tuhan. Dosa muncul dari hati yang penuh perkara-perkara yang jahat. Itu sebabnya hati kita harus diisi banyak hal yang benar, yang berasal dari Allah, yaitu firman Tuhan yang akan membersihkan hati kita.

-(Yakobus 1:22) – Mengaplikasikan/melakukan kebenaran Firman Tuhan dalam tindakan untuk tidak menjadi batu sandungan yang membuat jemaat lain lemah dalam rohani.

Menyatakan peran tiang penopang

Ketika mencari fungsi tiang penopang saya menemukan 8 fungsi, namun kita akan aplikasikan 3 fungsi ke dalam kehidupan rohani.

1. Penahan gaya desakan ke atas yang disebabkan oleh pergeseran tanah yang tidak stabil. – (Galatia 5 : 24) menjadi pribadi yang berkarakter baik milik Kristus Yesus yang menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya

2. Struktur tanah menjadi lebih kaku sehingga tahan terhadap getaran yang masuk ke dalam bangunan. – (bdk. 1 Petrus 5: 3) memberi pengaruh dan menjadi teladan bagi jemaat lainnya agar lebih kuat rohaninya.

3. Menjadikan struktur yang dibangun diatasnya lebih stabil dan tidak akan banyak terpengaruh oleh apapun, termasuk air yang berada di dalam tanah. – (bdk. Efesus 4 : 13 – 15) berjuang bersama-sama mencapai kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus sehingga tidak diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, permainan palsu manusia – teguh berpegang kebenaran à tidak akan banyak terpengaruh oleh apapun.

Haleluya, amin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post