Mursalim Nawawi, S. Pd. M.Pd

Mursalim Nawawi SPd MPd di lahirkan di Sidenreng Rappang 05 Oktober 1976 Bekerja di Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan pada UPT SMA PPM RAHMA

Selengkapnya
Navigasi Web
Menyemai Benih Kolaborasi Kurangnya Dukungan dari Pihak Sekolah dalam Pengembangan T.1652

Menyemai Benih Kolaborasi Kurangnya Dukungan dari Pihak Sekolah dalam Pengembangan T.1652

Ditulis oleh Mursalim Nawawi Chaling Gbc

Sebuah taman yang indah tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Ia membutuhkan perencanaan yang matang, perawatan yang konsisten, dan kerja sama dari berbagai pihak. Begitu pula dengan kurikulum. Kurikulum yang efektif dan relevan tidak akan tercipta tanpa dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak di sekolah. Kurangnya dukungan dari pihak sekolah dalam pengembangan kurikulum merupakan hambatan besar dalam mewujudkan pembelajaran yang berkualitas.

Kurangnya dukungan ini dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk:

- Kurangnya Alokasi Waktu dan Sumber Daya:

Sekolah mungkin tidak mengalokasikan waktu dan sumber daya yang cukup untuk pengembangan kurikulum. Guru-guru yang bertanggung jawab atas pengembangan kurikulum mungkin harus melakukannya di luar jam kerja mereka, tanpa mendapat kompensasi atau dukungan yang memadai. Hal ini menyebabkan pengembangan kurikulum menjadi terhambat dan kurang optimal.

- Kurangnya Partisipasi Guru dalam Pengembangan Kurikulum:

Sekolah mungkin tidak melibatkan guru secara aktif dalam proses pengembangan kurikulum. Kurikulum yang dirancang tanpa masukan dari guru yang berada di garis depan pembelajaran akan sulit untuk diterapkan secara efektif dan relevan dengan kebutuhan siswa.

- Kurangnya Fasilitas dan Infrastruktur Pendukung:

Sekolah mungkin tidak menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang memadai untuk mendukung pengembangan kurikulum. Akses internet yang terbatas, ruang pertemuan yang kurang memadai, dan kurangnya peralatan teknologi dapat menghambat proses pengembangan kurikulum.

- Kurangnya Pelatihan dan Pengembangan Profesional:

Sekolah mungkin tidak memberikan pelatihan dan pengembangan profesional yang cukup bagi guru dalam hal pengembangan kurikulum. Guru membutuhkan pelatihan untuk mempelajari metodologi pengembangan kurikulum yang efektif, serta untuk menguasai berbagai strategi dan teknik pembelajaran yang inovatif.

- Kurangnya Evaluasi dan Revisi Kurikulum:

Sekolah mungkin tidak melakukan evaluasi dan revisi kurikulum secara berkala. Kurikulum yang tidak dievaluasi dan direvisi secara berkala akan menjadi usang dan tidak relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan siswa.

Dampak dari kurangnya dukungan sekolah dalam pengembangan kurikulum antara lain:

- Kurikulum yang Tidak Relevan:

Kurikulum yang tidak relevan dengan kebutuhan siswa dan perkembangan zaman akan membuat pembelajaran menjadi tidak efektif dan membosankan. Siswa akan kesulitan untuk memahami materi dan mencapai tujuan pembelajaran.

- Penurunan Kualitas Pembelajaran:

Kurikulum yang tidak berkualitas akan menurunkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan. Siswa tidak akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di masa depan.

- Ketidakpuasan Guru:

Guru yang tidak dilibatkan dalam pengembangan kurikulum akan merasa tidak puas dan demotivasi. Hal ini dapat berdampak negatif pada kinerja guru dan kualitas pembelajaran.

Untuk mengatasi masalah ini, sekolah perlu:

- Mengalokasikan Waktu dan Sumber Daya yang Cukup:

Sekolah perlu mengalokasikan waktu dan sumber daya yang cukup untuk pengembangan kurikulum. Guru yang terlibat dalam pengembangan kurikulum perlu diberi waktu dan dukungan yang memadai.

- Melibatkan Guru Secara Aktif:

Sekolah perlu melibatkan guru secara aktif dalam proses pengembangan kurikulum. Masukan dari guru yang berada di garis depan pembelajaran sangat penting untuk menciptakan kurikulum yang efektif dan relevan.

- Menyediakan Fasilitas dan Infrastruktur Pendukung:

Sekolah perlu menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang memadai untuk mendukung pengembangan kurikulum. Akses internet yang cepat, ruang pertemuan yang nyaman, dan peralatan teknologi yang memadai sangat penting untuk proses pengembangan kurikulum yang efektif.

- Memberikan Pelatihan dan Pengembangan Profesional:

Sekolah perlu memberikan pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru dalam hal pengembangan kurikulum. Pelatihan ini akan membantu guru untuk mempelajari metodologi pengembangan kurikulum yang efektif dan menguasai berbagai strategi dan teknik pembelajaran yang inovatif.

- Melakukan Evaluasi dan Revisi Kurikulum Secara Berkala:

Sekolah perlu melakukan evaluasi dan revisi kurikulum secara berkala untuk memastikan bahwa kurikulum tetap relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan siswa.

Pengembangan kurikulum yang efektif membutuhkan kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak di sekolah. Dengan memberikan dukungan yang memadai, sekolah dapat menciptakan kurikulum yang berkualitas dan relevan, sehingga menghasilkan pembelajaran yang efektif dan bermakna bagi siswa. Mari kita bersama-sama menyemai benih kolaborasi untuk menumbuhkan taman pendidikan yang indah dan subur.

Demikian yang bisa dituliskan, semoga dapat diambil hikmahnya

Salam pendidikan

#mngbc #mn_gbc #guru #pendidik #pengajar #roolmode #siswa #siswi #murid #sekolah

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post