Disiplin atau Mati
Mentari mulai menampakkan diri di ufuk timur. Cahaya Keemasannya selalu membuat mata saya terpukau. Sun rise pertama yang saya nikmati di tepi pantai East Coast park. Masya Allah perpaduan semburat jingga di atas lautan sangat indah. Puji syukur tak henti terucap. Begitu banyak nikmat Tuhan yang senantiasa saya syukuri. Ketetapan Tuhan terbaik, menghantarkan saya tinggal di Negeri Singa.
Singapura merupakan satu-satunya negara termaju di Asia tenggara. Meskipun usia kemerdekaannya 20 tahun lebih muda dari Indonesia, negara ini melesat jauh meninggalkan negara kita. Saya tidak hendak membandingkan Indonesia saya tercinta. Saya ingin menuliskan berbagai budaya baik yang bisa kita contoh dari negeri Singa.
Disiplin salah satu budaya baik yang menurut saya salah satu kunci kesuksesan Singapura. Disiplin mudah diucapkan namun butuh kerja keras untuk melaksanakan. Dari buku “Berani Menerapkan Disiplin” tertulis pernyataan bahwa disiplin harus diawali dengan paksaan. Pemerintah Singapura memaksa seluruh penduduknya bersikap disiplin dengan cara mengeluarkan banyak peraturan Dan sanksinya. Hingga negara ini mendapat julukan negeri 1001 aturan.
Peraturan yang ada di sini, benar-benar diterapkan dan dipatuhi. Dari seorang warga asli Singapura mengatakan bahwa peraturan yang dibuat pemerintah harus mereka taati karena mereka tidak mau menerima sanksinya yang sangat berat. Sehingga mematuhinya merupakan harga mati.
Salah satu contoh peraturan di pantai ini. Untuk daerah tertentu diberi papan informasi “no fishing” denda yang tertera 1000 SGD (setara 10 juta rupiah). Untuk daerah tersebut tidak ada seorangpun yang memancing ikan. Namun, pemerintah tidak hanya melarang, mereka menyiapkan lahan khusus untuk memancing. Bahkan disiapkan lengkap dengan tempat bakar ikan dan gazebonya. Jadi, cukup adil kan!
Oh iya, gazebo di sini luas dan nyaman. Ada empat bangku panjang dari beton, ruang antara yang bisa digunakan untuk lesehan. Bahkan bisa kita gunakan untuk rebahan juga. Eits, hati-hati sebelum rebahan perlu dibaca papan informasi yang menempel di tiang gazebo. Di sana tertera peraturan bahwa dilarang tidur di gazebo. Jika kita melanggar dendanya 500 SGD.
Lumayan mahal kan? Namun, kita diperbolehkan kok menggelar tikar sambil rebahan menikmati debur ombak yang saling berkejaran. Yang tidak boleh jika kita tidur sepanjang malam di daerah pantai tersebut.
Lantas, bagaimana jika kita ingin menikmati malam atau bermalam di tepi pantai. Sekali lagi, pemerintah selalu memberikan larangan dan diikuti dengan penyelesaianya. Ada daerah tertentu di tepi pantai yang diizinkan untuk tempat mendirikan tenda dan bermalam, misalnya area G di East Coast park ini.
Pramuka dari Sekolah Indonesia (Singapura) Ltd. Selalu menggunakan area ini untuk perkemahan sabtu-minggu. Fasilitas ini diberikan gratis tanpa sewa. Bahkan kamar mandi dan toiletpun bisa dinikmati cuma-cuma. Enak kan!
Hanya ada satu syarat yang harus dipenuhi, yaitu disiplin. Kita harus membaca dengan teliti peraturan yang ada, dan mematuhinya. Sesederhana itulah menikmati semua fasilitas gratis yang disediakan oleh pemerintah Singapura.
Meskipun kebiasaan disiplin penduduk di sini diawali dengan rasa terpaksa, namun dampaknya nyata. Budaya disiplin terpatri dalam jiwa mereka. Kitapun bisa menerapkannya di Indonesia. Tentu saja dengan dukungan seluruh warga negara Indonesia. Paling dimulai dari diri sendiri dan orang-orang terdekat. Membiasakan untuk mendisiplinkan diri sendiri dan ditiru oleh murid-murid saya. Karena mendidik dengan memberi contoh akan lebih mudah diterima. Sesuai dengan kepanjangan kata guru dalam bahasa Jawa digugu lan ditiru. Seorang guru harus bisa dijadikan contoh dan dipatuhi oleh murid-muridnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terpaksa untuk kebaikan pasti penuh makna baik bu. Salam literasi.
Benar sekali, Bu.
Luar biasa infonya ttg negeri Singa
Terima kasih Pak, saya sedang belajar menulis.
Hebat jadi guru zaman Now, ngajar di negeri orang lagi...penulis lagi
Masih belajar, Pak