Cerita Kelompokku, di sekolah aku punya beberapa teman yang sangat dekat denganku. Kelompokku sekitar ada 12 orang. Alhamdulillah kami selalu tetap kompak, walaupun selalu terjadi pertengkaran – pertengkaran kecil hanya sekedar mempertahankan ego masing – masing karena perbedaan pendapat yang terjadi di antara kami. Terkadang inipulalah membuat iri teman – teman yang lain. Apalagi kalau soal hanya untuk pergi jalan – jalan dan sekedar makan tak diragukan lagi kami sangat kompak. Ada tak ada uang yang penting kami bersama, dan kami selalu menutupi kekurangan saat kami bersama – sama.

Kelompokku yang lain, ini yang membuat aku di ejek kelompok sekolahku, Geng Sosialita, rasanya malu kalau kita menyebut Geng. Kita ganti dengan kelompok ya. Disini kelompokku terdiri dari 6 orang. Dan beranekaragam jenis pekerjaanya. Ada Pengusaha, guru senam, istri simpanan pejabat, Ada istri ke lima dari orang kaya di daerah kami, dan ada bendahara dari sebuah partai besar. Sebenarnya aku minder dengan mereka, tapi apalah daya mereka selalu baik dan selalu menjemputku serta menungguku pulang sekolah, hanya untuk pergi denganku.

Aku punya kelompok the power emak – emak di rumahku. Nih emak – emak rempong selalu pada berkumpul dirumahku, kalau aku sudah dirumah. Apakah mereka ngak tahu kalau aku capek dan ingin sekedar istirahat siang. Ada saja bahan yang di rumpiin kepadaku. Biasanya aku hanya tersenyum dan tertawa kecil saja. Yang aku suka dan langsung hilang rasa capekku saat sambil ngerumpi adanya makanan yang di bawa emak – emak ini. Terkadang kami membuat jenis – jenis makanan atau hanya sekedar membuat rujak. Kalau membuat rujak, biasanya aku terus yang modalin buah – buahannya, mereka hanya menyediakan gula merah, garam atau asam jawa yang mereka bawa dari rumah. Tapi aku sangat suka sama mereka karena mereka benar – benar apa adanya.

Ujungbatu, 17/10/2020