Puasa di Bulan Cinta Langit dan Bumi
Puasa di Bulan Cinta Langit dan Bumi
(oleh Syahbati)
Hari ini aku menahan lapar dan dahaga, bukan karena diet, bukan pula demi angka. Tapi karena cinta pada Allah yang Maha Mulia, di hari Tarwiyah—hari penuh makna.
Kemarin aku puasa, tanpa nama khusus, tanpa gemuruh berita. Namun Dzulhijjah telah mengalirkan rahmatnya, pada sepuluh hari yang Allah cintai lebih dari dunia seisinya.
Senin, aku puasa seperti biasa, tapi tak biasa, karena langit mencatatnya sebagai ibadah Dzulhijjah. Di hari-hari yang Rasul anjurkan, saat pahala berlipat, dosa dilenyapkan.
Bulan ini tak sekadar bulan, ia adalah musim kebaikan, pesaing Ramadan dalam keagungan, tapi tak mengusik kedudukannya sebagai penghulu bulan.
Besok Arafah menyapa, saat doa-doa naik menembus cakrawala. Pemerintah menetapkan, hati menunduk tunduk patuh, di tanah ini kita berpuasa, di tanah haram mereka wukuf penuh peluh.
Maukah kau ikut? Mari kita niatkan bukan hanya menahan lapar, tapi juga melantunkan doa penuh sabar, untuk saudara kita di tanah para nabi—Palestina tercinta.
Ya Allah, kuatkan Gaza, tabahkan Al-Quds, lindungi para mujahid di jalan-Mu. Jadikan puasa kami tangisan syukur dan harap, bahwa setiap doa yang melangit, akan Kau jawab dalam waktu yang tepat
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar