Ketika Tak Bisa Kompromi
Aa Markum duduk disebelah neng. Dengan seriusnya dia mendengarkan diskusi saat itu. Sampai nengpun tak berani untuk bertanya padanya. Diskusi yang diadakan oleh perkumpulan para kepala sekolah. Diskusi santai yang mengambil tema "Merubah Wajah dengan Biaya Minimal". Kedengaran temanya janggal kalau dibaca. Itu wajah siapa yang dirubah yang membahaspun bukan dari bidang kedokteran jurusan kecantikan. Terpenting bagi Neng dan Aa Markum ikut keren menewen, bisa menghadiri para pemimpin sekolah berdiskusi.
Sesi tanya jawab yang neng paling suka. Sampai pertanyaan yang terkonyol pun ada. Gelak tawa para peserta menjadi riuh seantero ruangan kala itu. Terlihat Aa Markum, ikut tertawa dengan sedikit berbeda dari biasanya. Tertawa yang dibumbui wajah meringis. Ah mungkin tertawa gaya baru dia. Dia kan suka begitu, gaya lucu dan konyolnya selalu datang tiba-tiba.
Para panelis sudah memberikan paparan masing-masing. Serta menjawab pertanyaan yang disampaikan kepada mereka. Mas moderator siap-siap akan memberikan kesimpulan dan menutup acara diskusi hari ini. Tiba-tiba si Aa Markum mengangkat tangan. Aduh si Aa mau apa? Sudah mau ditutup acaranya dia malah bertanya. Spontan seisi ruanganpun memperhatikan si Aa Markum. "Maaf pa sesi tanya jawab sudah ditutup" pak moderatorpun tidak menerima Aa Markum buat bertanya.
"Kenapa tidak boleh, pak dari tadi saya sakit perut, ingin ke toilet. Karena tadi diawal acara bapak katakan kalau ada yang ingin keluar ruangan harus ijin, jadi saya sekarang ijin mau ke toilet" jawab Aa Markum sambil meringis menahan perutnya yang semakin melilit. Ternyata sudah ia rasakan dari awal diskusi dia tahan. Si Aa Markum lari meninggalkan neng diruangan, bersama gelak tawa para peserta diskusi, serta seorang moderator yang tampak kebingungan.
(#belajarmenulispentigraf)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cakep buk
Makasih bu, sudah mampir salam literasi
Mpantap Bu
Makasih bu, salam literasi