Memaknai Rasa Ber-Tuhan
Makna mempunyai arti yang lebih dalam dari terjemahan bagi sebagian ahli bahasa. Terjemah adalah arti dari lafaz kata tersebut, sedangkan makna adalah maksud yang tersirat dan tersurat dari lafaz yang di tuju. Dalam kajian tafsir atau hadis, setelah di terjemah atau diartikan secara lafaz atau juga perkalimat, maka setelah itu ada syarahnya, yaitu uraian panjang lebar tentang makna dan tujuan yang dimaksud oleh lafaz tersebut, inilah yang disebut dengan "memaknai"
Memaknai rasa ber-Tuhan tentu akan berbeda dari sekedar memberi makna pada lafaz atau kalimat, sebab rasa ber-Tuhan muncul dari keyakinan, pertanyaan nya adalah? Adakah rasa ber-Tuhan itu muncul tanpa keyakinan?
Sebagai mukmin keyakinan yang paling awal untuk diimani adalah Allah swt sebelum melakukan ibadah-ibadah yang lain, kita baru bisa dikatakan ber-Agama apabila kita telah mengenal-Nya, kalau belum kenal berarti belum beragama.
Sirah Nabi telah membuktikan bahwa selama 13 tahun Nabi berdakwah di Makkah adalah untuk memperkenalkan Allah swt, belum ada sholat, puasa, apalagi ibadah haji, Nabi fokus pada dakwah memperkenalkan Allah, agar umatNya tahu siapa yang disembah dalam ibadah (awwaludini makrifatullah).
Untuk apa banyak melakukan ibadah ini dan itu, sementara kita belum kenal siapa yang dibadahi. Contoh sederhananya, kita punya dua teman, yang satu belum kenal sama sekali bahkan belum pernah bertemu sekalipun, hanya sekedar mengetahui namanya saja, sementara teman kita yang satu lagi teman yang sangat dekat, sering bertemu dan dia kita kenal sejak masih kecil.
Dari ilustrasi di atas, kalau kedua teman itu kita ajak bicara atau diskusi, teman manakah yang paling nyambung ceritanya, atau yang asyik ngobrolnya tanpa ada beben. Tentu secara logika yang sehat kita akan menjawab bahwa yang paling asyik ngobrolnya adalah dengan teman yang sudah kita kenal, Kira-kira seperti pulalah kalau kita sudah bermakrifat dengan Allah swt dalam setiap ibadah yang kita lakukan.
Jadi ibadah sholat, puasa, zakat haji dan ibadah-ibadah lainnya bukan lagi dianggap sebagai beban atau untuk membayar kewajiban, kalau sudah kenal siapa yang dibadahi, kalau Ibadah yang dilakukan hanya untuk membayar kewajiban, berarti ibadah kita masih dalam tahapan iming-iming atau mengharapkan keuntungan.
Tahap awal untuk merasakan bahwa dirinya ini ber-Tuhan adalah dengan banyak menyebut-nyebut nama-Nya, (sebutlah nama-Nya sebanyak-banyaknya), sebut dalam keadaan berdiri, duduk, berbaring dan dengan banyak menyebut nama-Nya hatimu akan tenang.
Kita sangat senang kalau dihargai dan dihormati orang lain dan akan bertambah senang kalau nama kita disebut-sebut. Allah akan senang kalau nama-Nya banyak disebut dan hanya nama-Nya yang ada di dalam hati kita. Maka Allahpun akan menyebut-nyebut nama kita, merasakan bahwa diri ini tidak terlepas dari Allah barang satu detikpun dan merasakan bahwa diri kita diaebut oleh sebut oleh Allah, maka tidak ada lagi kesenangan, kebahagian selain dari rasa dan sebutan Allah ini.
Kuncinya adalah sebut dulu nama Allah sebanyak-banyaknya, merasakan atau tidak merasakan atas sebutan itu, yang jelas sebut dulu sesuai dengan perintahnya yang tertuang di dalam Al-qur'an. Untuk menyebut nama-Nya kita wajib mengaji pada ahlinya, dan membaca firman-Nya.
Jangan asal menyebut nama-Nya saja, bukankah syetan lebih banyak menyebut nama Allah atau seperti Beo menyebut tanpa kenal siapa yang disebut. Maka dalam hal ini mesti bertahap, tahap pertama mengaji dan berguru, mengkaji ilmu untuk menyebut nama Allah, dan mencari guru yang dapat mendekatkan kita pada Allah. Wallahu a'lam bi shawab
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya