Aku Baru Tahu Ternyata Cepokak (Solanum torvum) dengan Leunca (Solanum nigrum) Berbeda
Ketika kuposting tulisan tentang tanaman cepokak, ada beberapa komentar dari gurusianer yang mengatakan nama cepokak di daerahnya masing-masing. Ada bunda Meynia asal Bogor yang mengatakan cepokak dengan sebutan takokak di daeranya. Sementara bunda Dyahni Mastutisari yang berdomisili di Banyumas menyebutnya leunca.
Berdasarkan komentar tersebut, penulis akhirnya mencari referensi tentang nama-nama lain dari cepokak. Akhirnya didapat informasi bahwa cepokak dengan leunca merupakan dua species tanaman yang berbeda.
Jika dilihat sekilas apalagi hanya melalui foto, tampilan mereka terlihat hampir sama. Tapi jika diperhatikan secara teliti, kita dapat menangkap perbedaan diantara mereka. Namun untuk meyakinkan bahwa keduanya berbeda adalah dari nama ilmiah yang mereka miliki.


Nama ilmiah merupakan nama dari suatu mahluk hidup yang diberikan berdasarkan kesepakatan internasional. Nama daerah dari suatu species bisa saja berbeda-beda, tetapi nama ilmiah akan selalu sama di seluruh penjuru dunia.
Nama ilmiah dari leunca adalah Solanum nigrum sedangkan cepokak adalah Solanum torvum. Dari nama ilmiah keduanya dapat diketahui bahwa leunca dan cepokak merupakan tanaman satu genus yaitu Solanum (terung-terungan).
Berikut ini klasifikasi ilmiah dari kedua tanaman tersebut.
1. Klasifikasi ilmiah dari cepokak :

2. Klasifikasi ilmiah dari leunca :

Baik cepokak ataupun leunca sering dikonsumsi sebagai sayuran dalam bentuk lalapan. Jika dalam tulisan sebelumnya (Cepokak) telah dituliskan manfaat cepokak, maka berikut ini adalah manfaat leunca bagi kesehatan. Antara lain :
1. Melawan kanker.
Leunca mengandung zat anti kanker yang terkandung di dalam setiap butirnya, yang ampuh untuk menghambat sel kanker atau tumor untuk berkembang.
2. Zat anti inflamasi.
Leunca mengandung zat anti inflamasi yang dapat dimanfaatkan untuk mengobati luka.
3. Penurun panas.
Leunca juga dijadikan penurun panas alami karena dalam leunca terkandung zat antipiretik.
4. Mencegah hipertensi.
Di dalam leunca juga terdapat zat-zat yang bermanfaat untuk memperlancar peredaran darah sehingga dapat mencegah hipertensi.
5. Bersifat diuretik.
Leunca bersifat diuretic sehingga memiliki kemampuan untuk meluruhkan air kencing sehingga dapat mencegah infeksi saluran kemih.
6. Sebagai alat kontrasepsi.
Koq bisa ? Ternyata leunca dapat menurunkan produksi sperma dan mengurangi tingkat kesuburan pada pria. Berhati-hatilah.
7. Sebagai antibiotic.
Dari semua kandungan zat pada leunca, yang paling penting ternyata leunca mengandung zat antibiotic yang baik untuk membunuh bakteri penyebab penyakit. ( https://www.brilio.net)
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat sebagai penambah wawasan terutama bagi penulis.
Wallahu a’lam bishowab
#edisibacalingkungan#
Rumahku, Menggapai Mardhatillah, 30 Oktober 2018
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
wah makasih bunda Raihanah Rasyid, saya juga baru tau kalo cepokak itu beda dengan launca. Leunca lebih mengkilat ya buahnya, dan daunnya lebih banyakk geriginya. Begitupun dengan jumlah dan letak bunganya. jazakillah khair bunda untuk informasinya. Semoga Allah senantiasa menganugerahkan kesehatan, kebahagiaan dan keberkahan untuk bunda dan keluarga. aamiin.
Alhamdulillah, jika tulisan sederhana ini bisa bermanfaat. Jazakillah khoir untuk kunjungannya, Bunda. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah, Bunda Fitri Hariana.
Ternyata beda ya bun? Terima kasih bunda infonya bunda.Barakallah
Njih bunda, baru tahu...hehehe. Sami-sami, bun. Jazakillah khoir untuk kunjungannya. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah.
Kalau ditempat saya namanya rimbang bunda. Semua bisa jadi tulisan ya Bund. Syukron untuk ilmunya Bunda sayang. Sehat, bahagia dan sukses selalu. Barakallah
Iya, Bu syantiiiiq. Di Medan rimbang juga disebut rimbang. Terinspirasi dari pertanyssn Bunda Dyahni yang menanyakan apakah cepokak sama dengan leunca, jadilah tulisan ini. Kazakillah khoir untuk kunjungannya. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah.
Wow jadi "artis" juga leunca yah di tangan kak Rai. Aku mau dong jadi artis kakak. Untaian doa selalu untuk kakak semoga Allah limpahkan rahmatNya utk kk dan barakallah
Hehehe...betul ni, mau jadi artis ??? Alhamdulillah, selalu dapat kunjungan dan doa dari deqquuu. Jazakillah khoir. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah, deq.
Di Cilacap cepokak menyebutnya cokaki, leunca ada lagi bu. mirip tapi tak sama. Ternyata leunca dan cokaki banyak manfaatnya.. Mksh, bun.
Alhamdulillah, dapat satu nama lagi "cokaki". Betul bunda, leunca sama cokaki berbeda walau sangat mirip. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah, bunda.
apa saja yang dilihat sama bunda Rai, pasti jadi tulisan. Bimbing aku menulis bunda
Alhamdulillah, jazakillah khoir mas. Ntar kalau sudah ketemu mas Eko Prasetyo pasti ditransfer ilmunya. Sama-sama belajar lho...mas. Saya cuma nulis apa yang saya lihat saja. Semoga acara di Yogya sukses. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah, mas.
kak kalo beli d pasar ada nga ya buah rimbang setau saya disini adanya leuncak trima kasih kak
kak kalo beli d pasar ada nga ya buah rimbang setau saya disini adanya leuncak trima kasih kak