Adjar Dwija Tanaya

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Among

Among

AMONG

Sistem pendidikan di Finlandia terkenal sebagai sistem pendidikan terbaik di dunia, kata para pesohor dunia pendidikan dinegeri ini ataupun para pemikir yang katanya "expert" beberapa tahun belakangan. Kemarin saya membaca koran bungkus nasi pecel yang kebetulan membahas sistem pendidikan negeri jazirah skandinavia tersebut. Uniknya, meski pemerintah Finlandia tak mengenal Ki Hadjar Dewantara yang merupakan bapak pendidikan versi negeri kita yang setiap tanggal lahirnya diperingati sebagai hari pendidikan terdapat beberapa kesamaan antara konsep pendidikan di Finlandia dengan prinsip-prinsip pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang ditulis puluhan tahun lalu.

Dalam buku “Pusara” (1940) yang beliau pernah tulis, Ki Hadjar Dewantara menyatakan: “Jangan menyeragamkan hal-hal yang tidak perlu atau tidak bisa diseragamkan. Perbedaan bakat dan keadaan hidup anak dan masyarakat yang satu dengan yang lain harus menjadi perhatian dan diakomodasi.”Kesamaan lainnya adalah pengaruh besar kesetaraan pada kinerja pendidikan. “Rakyat perlu diberi hak dan kesempatan yang sama untuk mendapat pendidikan berkualitas sesuai kepentingan hidup kebudayaan dan kepentingan hidup kemasyarakatannya.” kalau kita telisik lebih dalam hal tersebut sesuai dengan pengejawantahan pasal 31, pendidikan inklusif serta tema hari pendidikan tahun ini. Beberapa puluh tahun yang lalu, dalam buku Keluarga, Ki Hadjar Dewantara berpendapat “Anak-anak tumbuh berdasarkan kekuatan kodratinya yang unik, tak mungkin pendidik ‘mengubah padi menjadi jagung’, atau sebaliknya.” Konsep yang sama jika merujuk pada pandangan pemerintah Finlandia yang menganggap standarisasi kaku dan berlebihan merupakan musuh kreativitas.Kesamaan yang terakhir muncul dalam Mimbar Indonesia (1948) saat Ki Hadjar Dewantara menganggap “Bermain adalah tuntutan jiwa anak untuk menuju ke arah kemajuan hidup jasmani maupun rohani.” maka dapat kita sadari bahwa pendidikan merupakan proses yang menyenangkan tanpa adanya tekanan psikologis. Secara singkat cerita ternyata Finlandia juga selalu menekankan bahwa anak harus bermain. Negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia "katanya".

Jauh di atas Amerika—apalagi Indonesia yang jelas jelas memiliki rujukan tokoh dengan konsepnya. Terkait hal ini, beberapa orang satiris dan aktivis anti-perang disana, diantaranya Michael Moore tertarik mencari jawabannya. Ketika itu michael Moore memberikan pertanyaan yang ia lontarkan waktu itu kepada menteri pendidikan Finlandia pertanyaanya “Apa yang telah mereka lakukan untuk menjadi kan Finlandia maju dalam dunia pendidikan?” dan pastilah anda tahu, apa jawaban Ibu Menteri Krista Kiuru terkait pertanyaan Moore tadi? “Mereka tidak pernah diberi PR!”. Ibu Menteri kemudian melanjutkan, “Mereka harus menjadi anak-anak, menjadi remaja, untuk menikmati hidup.”Setelah dari Menteri Pendidikan, Moore melanjutkan petualangannya ke sekolah-sekolah. Kepada salah seorang guru ia bertanya, berapa lama anak-anak menghabiskan waktunya mereka di sekolah? “Tiga jam sehari, 20 jam dalam seminggu,” jawab guru tersebut. Dan tiga jam itu tidak diseluruhnya di dalam kelas, justru kegiatan di luar kelas yang diperbanyak.“Jika hanya PR, PR, dan PR, tidak ada waktu untuk belajar, dan itu tidak berguna untuk jangka panjang. Murid-murid di Finlandia memiliki masa pendidikan yang paling pendek dibanding negara-negara lain.Meski demikian, mereka lebih berprestasi dibanding murid-murid di belahan dunia lainnyaKami mengajari mereka untuk bahagia, untuk menghargai orang lain dan dirinya sendiri,” konsep "among" telah disadur, sedangkan bangsa kita sibuk mencari konsep di negeri lain.... #Ajar dwija tanaya, bukan CEO bukan Founder hanya ngariter

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post