Adjar Dwija Tanaya

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
“AQUILOTTI” (Elang Elang Muda)
“AQUILOTTI” (Elang Elang Muda)

“AQUILOTTI” (Elang Elang Muda)

“AQUILOTTI” (Elang Elang Muda)

“Modal yakin saja tidak cukup, karena untuk berubah itu memerlukan keberanian bertindak agar mimpimu tak hanya menjadi angan angan.” (Mbah Sis, alumni PDU Kampus Lowokwaru)

Kalaupun kita membaca kisah orang sukses pasti awal dari kesuksesanya diawali dengan segala macam aral serta rintangan. Tak ada satupun tokoh yang meraih kesuksesan tanpa melalui penjuangan menaklukan hambatan. Bahkan tak jarang mempertaruhkan segalanya untuk mewujudkan mimpi mimpinya. Dan, akhirnya dikenang sepanjang sejarah. Lihat saja bagaimana keberanian Bung Tomo untuk naik podium membakar semangat dengan pekik takbirnya, agar arek arek Suroboyo siap mempertaruhkan nyawanya demi mempertahankan kemerdekaan negeri ini. Keberanian memang kadang memerlukan nlai tukar yang harus dibayar mahal. Dengan keyakinan yang kuat “harga” tersebut pastilah tergantikan. Sebab dengan sebuah keberanian dalam bertindak(action), buih buih kata mengkritisi pasti akan terbuktikan. Kekuatan keberanian untuk melangkah mengambil tindakan, sejalan dengan petuah Pak Kusno putra sang fajar, “ Bebek berjalan berbondong bondong, akan tetapi burung elang berjalan sendiri”. Dari penyataan yang diuapkan bapak bangsa kita, setidaknya ada dua hal yang bisa kita pelajari.

Pertama, Butuh keberanian untuk melangkah, layaknya keberanian elang muda dalam mengepakkan sayapnya untuk pertama kali meninggalkan sarangnya. Artinya tidak banyak orang yang mau dan mampu untuk berani mewujudkan apa yang di impikanya. Bukan hanya itu, sebagaimana pengambaran burung elang yan dimaksud oeh Pak Kusno adalah mahkluk yang sangat perkasa. Tajam cakarya, kuat kepak sayapnya, kuat cengkramanya dan tentunya bisa terbang dengan merdeka bersanding mega. Hal ini bisa dikmaknai, banyak sekali orang orang yang harusnya mampu menjadi elang elang perkasa yang memilki banyak potensi diri. Tapi, butuh kesadaran untuk membuat siuman dari tidur panjang. Sayangnya banyak sekali kita temui banyak orang tak sadar bahwa dirinya adalah elang elang yang elok serta perkasa. Mungkin terjangkit syndrome kisah anak elang yang dierami oleh induk ayam. Meski memiliki kemampuan untuk terbang sesuai potensinya, tapi karena pengarh lingkungan dimana dirinya berada yang muncul adalah sisi pecundang bukan sisi berani untuk menang, dan akhirnya sang elang takut untuk terbang.

Memang cukup susah untuk membangun kesadaran yang kuat bahwa kita adalah elang muda yang siap terbang. Modal utamanya yang harus tertanam kuat dalam diri kita adalah rasa keyakinan bahwa setiap manusia memiliki potensi. Karena menjadi pribadi pemenang adala hak setiap orang. Tentunya dengan cara yang sesuai kaidah. Dengan membuang sifat opurtunis, sifat pragmatis alias sikap nunut nempil mukti marang kerjane liyan. Kesadaran akan hak untuk bisa menjadi pemenang adalah modal kita untuk berani terbang layaknya elang elang muda.

Kedua, modal keberanian akan keyakinan tidaklah cukup. Tahu bahwa diri kita adalah elang belum cukup mampu menghantarkan kita untuk menjadi pemenang meraih kesuksesan. Butuh lebih dari sekedar sadar diri, tetapi benar benar mau untuk merubah dan memperjuangkan kemenangan. Oleh karena itu, ita harus berani untuk terbang. Di negeri kita tercinta, birunya langit seluas samudra. Dapat diartikan kencangnya tekanan angin katulistiwa menguji keberanian serta kokohnya sayap sayap sang elang dalam terbang mewujudkan keinginanya. Tapi, untuk berani saja tidak hanya cukup bermodal berani. Sebab seorang pencari rumputpun memerlukan sabit yang tajam serta pengetahuan tentang pemahaman dunia perumputan. Oleh karena itu, untuk terbang mengarungi cakrawala memerlukan bekal. Baik berupa mental, perencanan matang. Sehingga bilamana menghadapi masalah yang menghadang mampu untuk mengatasi, dan bukan lari seperti pecundang yang memugkiri diri.

Ungkapan Bapak bangsa dalam menggambarkan keberanian untuk melagkah layaknya elang terbang sendirian mengarungi luasnya langit mungkin sudah banyak terapliasikan saat ini. Banyak pemuda pemuda negeri ini mewujudkan apa yang dipkirkanya. Banyak kompetisi bergengsi mampu dimenangkan oleh putra putri bangsa ini. Memberikan solusi dengan memaksimalkan potensinya. Ini adalah kepakan sayap elang yang sudah dipersiapkan, sehingga tunas tunas negeri ini tidak merasa canggung dan rendah diri bilamana bertemu dengan bangsa yang lainya dalam berkompetisi. Tentunya semua hal ini tidaklah mudah, butuh proses dan perjuangan. Keberanian untuk terbang mungkin kelak mampu membuat putra putri negeri ini menguasai panggung dunia. Maka, untuk menjadi pemenang sadarilah, bahwa kita adalah elang elang muda yang perkasa dengan segala macam potensinya. Dan, segeralah kepakkan sayapmu terbang tinggi di birunya langit agar kemenangan tak hanya sebatas angan. Karena “AQUILOTTI” bukanlah sekumpulan bebek yang berjalan berbondon bondong.

Ajar Putra Dewantoro (Ngariters)/ IGI MADIUN

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post