Sabotase Inggris Kita Balas
Hari ini apabila dilihat dari kalender merupakn hari ke-252 ada beberapa peristiwa penting di Indonesia yang pernah terjadi ditanggal ini. Mulai pesta olah raga pertama di stadion sriwedari, pendirian partai berlambang mercy pada tahun 2001 dengan putra pacitan sebagai icon dapat merebut simpati mempimpin 2 jilid pemerintahan negeri ini dan tak kalah hebohnya pula pada tanggal ini produk Indonesia berupa mie dengan merek Indomie lahir pada tanggal ini ditahun 1970 diblantika kuliner urah meriah dan digandrungi sampai saat ini.
Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang aktual, selalu menarik untuk dtelisik. Contohnya periwiwa dalam pekan olahraga nasional pertama di Solo tahun 1948. Dalam perhelatan PON pertama di Indonesia di ikuti 13 daerah yang ikut serta dalam PON pertama ini yaitu Surakarta, Yogyakarta, Bandung, Madiun, Magelang, Malang, Semarang, Pati, Jakarta, Kedu, Banyuwangi, dan Surabaya. Pelaksanaan PON ketika usia Republik Indonesia menginjak tahun ketiga, harkat bangsa Indonesia seperti dilecehkan, ketika Indonesia melalui PORI (Persatuan Olahraga Republik Indonesia), yang dibentuk pada Januari 1946, berhasrat mengikutsertakan atlet-atletnya berlaga pada Olimpiade 1948 London. Namun, panitia Olimpiade London menolak keikutsertaan atlet-atlet Indonesia dengan alasan kemampuan mereka belum memenuhi standar Olimpiade.
Sebenarnya, baik Indonesia maupun Inggris mengusung isu politik pada moentum olimpiade tahun 1946 ini. Indonesia berharap mendapat pengakuan dunia sebagai negara merdeka, sebaliknya Inggris sebagai sekutu Belanda berusaha menahan pengakuan itu. Paspor Indonesia tidak diakui oleh pemerintah Inggris. Atlet-atlet Indonesia diperbolehkan masuk London apabila mereka memakai paspor Belanda. Tentu saja penolakan itu menyakitkan bangsa Indonesia sehingga muncul rasa kebangsaan yang menggebu. Kehadiran atlet-atlet Indonesia pada Olimpiade ke-14 itu untuk mengibarkan Dwi Warna Sangsaka Merah Putih kandas dan lay sebelum berkembang dari sabotase ini. Kejadian yan sangat merugikan dari sisi bangsa kita untuk menunjukan eksistensinya kepada mancanegara kemudian dibahas dalam konferensi darurat PORI di Solo pada 1 Mei 1948 . Pada konferensi itu akhirnya para pengurus PORI sepakat untuk mengadakan Pekan Olahraga, seperti yang pernah diadakan ISI (Ikatan Sport Indonesia) pada tahun 1938 yang dikenal dengan nama “ISI Sportweek” atau Pekan Olahraga ISI. Kemudian, Solo atau Surakarta dipilih sebagai tempat penyelenggaraan karena dipandang sebagai kota dengan fasilitas olahraga terlengkap. Akhirnya, PON pertama pun terselenggara pada 9 s.d. 12 September 1948. Satu hal yang harus dicatat bahwa PON pertama lahir karena semangat kebangsaan yang menggebu, menunjukkan bawasanya meskipun Indonesia sangatlah muda saat itu tetap keinginan unuk bersinergi maju telah menjadi titik tumpu.
PON pertama diselenggarakan di Surakarta pada 9– 12 September 1948 – tanggal pembukaannya (9 September) kemudian ditetapkan sebagai Hari Olahraga Nasional. Pekan Olahraga Nasional I ini diikuti oleh sekitar 600 atlet yang bertanding pada 9 cabang olahraga yakni Atletik, Lempar Cakram, bulu tangkis, sepak bola, tennis, renang, Pencak silat, Panahan dan Bola Basket dengan jumlah total medali (emas, perak, perunggu) yang diperebutkan sebanyak 108 medali.
Dengan adanya peristiwa PON pertama telah sukses dilaksanakan ketika bangsa kita ibarat masih seumur jagung, harusnya menjadi modal semangat di era sekarang. Dimana dengan segala keterbatasan bangsa kitapun mampu dan sukses dikala usia mudanya membalas dengan kualitas peristiwa sabotase di Olimpiade London. Mari kita sejenak berfikir, potensi bangsa ini sangatlah besar. Kata Bung Karno, “Kita bangsa besar, kita bukan "bangsa tempe", kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek tapi merdeka, dari pada makan bestik tetapi budak. Kita pun bisa......
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar