Aan Frimadona Roza

Lahir di Way Kanan, 22 Februari 1982, Saat ini mengajar dan mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah di SMPN 2 Kasui Kabupaten Way Kanan,Lampung....

Selengkapnya
Navigasi Web
Gedung Batin Kampung Wisata Sejarah Jejak Kearifan Lokal

Gedung Batin Kampung Wisata Sejarah Jejak Kearifan Lokal

Gedung Batin Kampung Wisata Sejarah Jejak Kearifan Lokal

Oleh Aan Frimadona Roza, mengajar di SMPN 2 Kasui

Sederetanan rumah panggung pada sebuah pemukiman penduduk kurang lebih 20 km dari ibukota Kabupaten Way Kanan, sebuah kampung tua di pinggir sungai Way Besai menyimpan peninggalan sejarah-budaya lokal setempat yang wajib untuk diketahui sebagai bagian mencintai budaya dengan segala Kearifan Lokal yang bermanfaat bagi masyarakat pembelajar masa kini.

Akses menuju lokasi tersebut tidak sulit. Itulah Kampung Wisata Gedung Batin Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan, Sebuah sejarah budaya yang kaya akan peninggalan masyarakat setempat semisal rumah panggung dengan usia ratusan tahun hasil budaya masyarakat yang memiliki taraf teknologi budaya tinggi.

Struktur bangunan yang kokoh dengan pemilihan jenis kayu dan teknologi arsitektur yang kaya akan budaya masih bertahan di kehidupan modern saat ini patut untuk diapresiasi apakah lagi budaya rumah panggung memiliki makna filosofis disetiap ruang dan karya ukiran yang memiliki keindahan yang cukup unik dan hasil pembuatan dengan detail serta apik sebagai maha karya yang luar biasa mulai dari bentuk jendela,pintu, perabotan rumah tangga dan sebagainya.

Kampung Wisata Gedung Batin ini merupakan salah satu kampung yang masih mempertahankan peninggalan arsitektur rumah panggung tua dengan lebih dari 10 rumah panggung sampai dengan tujuh keturunan yang sampai saat ini perawatan masih cukup terjaga sehingga sangat tepat pemerintah setempat menjadikan kampung ini menjadi yang obyek wisata budaya di Kabupaten Way Kanan dengan memanfaatkan sungai Way Besai sebagai penunjang wisata petualang melalui bambu rafting susur sungai, Sungguh sangat inspiratif dalam berekreasi.

Momentum potensi ini sangat baik untuk dimanfaatkan sebagai sumber belajar sejarah budaya lokal dengan segala bentuk kearifan lokal yang dimiliki kampung wisata gedung batin walau tantangan saat ini para pembelajar sangat jarang mengunjunginya khususnya para pelajar atau mahasiswa untuk melakukan studi, bahkan saat akhir pekan atau liburan, mereka lebih memilih mengunjungi obyek wisata lain.

Sejatinya, berwisata ke tempat-tempat bersejarah dengan budaya lokal akan mendapatkan beragam pengetahuan, nilai-nilai budaya, dan kemahsyuran leluhur kita di masa lalu. Sangatlah wajar ketika mengunjungi tempat-tempat wisata yang bernilai sejarah akan membuat kita menjadi takjub dengan kemegahan bangunan sejarah.

Sejarah adalah topik ilmu pengetahuan yang sangat menarik. Tak hanya itu, sejarah juga mengajarkan hal-hal yang sangat penting, terutama mengenai: keberhasilan dan kegagalan dari para pemimpin kita, sistem perekonomian yang pernah ada, bentuk-bentuk pemerintahan, dan hal-hal penting lainnya dalam kehidupan manusia sepanjang sejarah. Dari sejarah, kita dapat mempelajari apa saja yang memengaruhi kemajuan dan kejatuhan sebuah negara atau sebuah peradaban.

Sejarah adalah pengalaman kelompok manusia. Tanpa sejarah, manusia tidak mempunyai pengetahuan tentang dirinya dan masa lalunya, terutama dalam proses ada dan mengada. Manusia yang menafikan sejarah tidak mempunyai memori atau ingatan, sehingga pada dirinya tidak dapat dituntut suatu tanggung jawab. Untuk itu, manusia yang punya rasa tanggung jawab, biasanya menyadari kedudukan sejarah sebagai suatu yang urgen dalam kehidupan terutama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Pentingnya pemahaman sejarah perlu dimiliki setiap orang sejak dini agar mengetahui dan memahami makna dari peristiwa masa lampau sehingga dapat digunakan sebagai landasan sikap dalam menghadapi kenyataan pada masa sekarang serta menentukan masa yang akan datang. Kita juga dapat mempelajari latar belakang alasan kegiatan politik, pengaruh dari filsafat sosial, serta sudut pandang budaya dan teknologi yang bermacam-macam, sepanjang zaman.

Keterkaitan individu dengan masyarakat atau bangsanya memerlukan terbentuknya kesadaran pentingnya sejarah terhadap persoalan kehidupan bersama seperti: nasionalisme, persatuan, solidaritas dan integritas nasional. Terwujudnya cita-cita suatu masyarakat atau bangsa sangat ditentukan oleh generasi penerus yang mampu memahami sejarah masyarakat atau bangsanya .

Oleh karena itu, pemahaman sejarah perlu dimiliki setiap orang sejak dini agar mengetahui dan memahami makna dari peristiwa masa lampau sehingga dapat digunakan sebagai landasan sikap dalam menghadapi kenyataan pada masa sekarang serta menentukan masa yang akan datang. Keterkaitan individu dengan masyarakat atau bangsanya memerlukan terbentuknya kesadaran pentingnya sejarah terhadap persoalan kehidupan bersama seperti: nasionalisme, persatuan, solidaritas dan integritas nasional. Terwujudnya cita-cita suatu masyarakat atau bangsa sangat ditentukan oleh generasi penerus yang mampu memahami sejarah masyarakat atau bangsanya. Orang tidak akan belajar sejarah kalau tidak ada gunanya. Kenyataan bahwa sejarah terus ditulis orang di semua peradaban dan sepanjang waktu, sebenarnya cukup menjadi bukti bahwa sejarah itu perlu. Sekarang ini yang paling penting adalah bagaimana sejarah yang diajarkan di sekolah bisa memiliki peran strategis di dalam menanamkan nilai-nilai di dalam diri peserta didik sehingga memiliki kesadaran terhadap eksistensi bangsanya.

Pengajaran sejarah tidak semata-mata berfungsi memberi pengetahuan sebagai kumpulan informasi fakta sejarah, tetapi juga bertujuan menyadarkan anak didik atau membangkitkan kesadaran sejarahnya. Untuk mengemas pendidikan sejarah sehingga dapat menghasilkan internalisasi nilai diperlukan adanya pengorganisasian bahan yang beraneka ragam serta metode sajian yang bervariasi. Di samping itu gaya belajar subjek didik juga perlu mendapat perhatian, agar tidak kehilangan bingkai moral dan afeksi dari seluruh tujuan pengajaran yang telah ada. Karena tanpa bingkai moral, pengajaran sejarah yang terlalu mengedepankan aspek kognitif tidak akan banyak pengaruhnya dalam rangka memantapkan apa yang sering disebut sebagai jati diri kepribadian bangsa.

Berwisata edukasi dengan menbiasakan berkunjung ke situs sejarah memiliki arti strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Pembentukan kepribadian nasional beserta identitas dan jati diri tidak akan terwujud tanpa adanya pengembangan kesadaran sejarah sebagai sumber inspirasi dan aspirasi. Kepribadian nasional, identitas, dan jati diri berkembang melalui pengalaman kolektif bangsa, yaitu proses sejarah.

Sebagai bagian cinta tanah air seharusnya wisata edukasi menjadi tujuan utama para wisatawan lokal terlebih bagi pelajar. Mengunjungi situs-situs bersejarah dengan biaya yang terjangkau. wisatawan bisa menemukan sensasi dan suasana baru dengan keindahan dan kesejukan alam, serta menambah ketentraman jiwa, pengalaman hidup, menambah wawasan. Dengan demikian diharapkan kita menjadi bagian masyarakat Indonesia yang mencintai nusantara dengan menyadari betapa pentingnya sejarah bangsa kita.

Semoga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post