Aan Frimadona Roza

Aan Frimadona Roza, dilahirkan di Waykanan pada tanggal 22 Februari 1982, Anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Zainal Arifin Almarhum dan Ibu Roh...

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru Keren, Melek Teknologi
Deddy Wicaksono, S.Pd,MM. Terbaik Lomba Menulis Opini HUT PGRI ke 74 dan HGN 2019 Tingkat Kabupaten Way Kanan Wilayah 1 (Blambangan Umpu,Kasui, RebangTangkas, Kasui), Mengajar di SDN 01 Kasui Pasar Kec.Kasui, sebagai terbaik II.

Guru Keren, Melek Teknologi

Oleh Deddy Wicaksono, SPd.,MM, Mengajar di SDN 01 Kasui Pasar Kecamatan Kasui Kabupaten Way Kanan.

Guru keren itu nyeleneh karena berbeda dengan guru lain, bukan berarti guru yang nyeleneh dari segi penampilan cara berpakaian atau perilakunya saja yang diluar kepatutan, tetapi guru keren yang dimaksud disini adalah guru yang mumpuni, melek teknologi informasi selain professional juga punya kompetensi, “all round” bisa melakukan semua kegiatan pembelajaran dengan berbagai cara untuk pembinaan dan menggali kemampuan atau potensi yang dimiliki oleh anak didiknya, menjadi teladan mempunyai ide gagasan, inspirasi, dan motivator bagi guru lain juga menjadi teladan anak didiknya. Memberikan teladan dan nilai-nilai kedisplinan baik untuk siswanya atau untuk rekan guru lain dilingkungan tempat tugasnya.

Kita sebagai guru sebetulnya bisa menjadi “Guru Keren” artinya menjadi guru luar biasa di atas guru kebanyakan, bukan asal guru yang mengajar memenuhi tugas tanggung jawab yang menjadi kewajiban, tetapi dapat menjadi teladan bagi guru lain dan menjadi teladan bagi anak didiknya. . Kalau kita mau jadi guru biasa itu sudah banyak, tapi yang mau jadi guru luar biasa di atas rata-rata itu sangat sedikit. Guru keren itu selalu punya ide gagasan, kreatifitas, inovatif dan motifatif dalam melaksanakan tugasnya. Jika menjadi guru sudah menjadi pilihan kita, maka jangan setengah hati menjalani tugas yang sudah menjadi tanggung jawab dan kewajiban kita, lakukan hal terkecil apapun yang guru lain tidak melakukan, hal kecil itulah yang menjadikan hal besar luar biasa bagi kita.

Di zaman era globalisasi sekarang ini muncul teknologi baru yang mengakibatkan perubahan luar biasa di dunia pendidikan dan semua disiplin ilmu. Pekerjaan sebagai pendidik mau tidak mau dan suka atau tidak suka guru harus mengikuti perkembangan teknologi yang begitu cepat, guru harus siap untuk digital challenge dan memiliki digital talent. Gagap teknologi memang menjadi sesuatu yang mengerikan, terutama jika kita adalah seorang guru yang masih berusia muda, guru dengan usia muda dan sangat produktif seharusnya menjadi contoh dan dapat menjadi penuntun belajar teknologi informasi bagi mereka yang sudah lanjut usia yang masih awam dan buta terhadap teknologi yang ada di jaman digital sekarang. Melek teknologi bukan berarti guru sudah memiliki alat teknologi itu, tapi melek teknologi harus diartikan sebagai kesadaran bahwa kita guru dapat menggunakan dan mengoperasikan alat teknologi itu untuk pembelajaran dan mencari tahu apa yang tidak kita ketahui dalam materi pembelajaran.

Kemampuan menggunakan dan mengoperasikan teknologi harus dibarengi dengan kemampuan menggunakan “internet of things”. Guru kalau mau disebut sebagai guru keren harus mengetahui informasi dengan cepat apa yang sedang terjadi, apa yang sedang uptodate, apa yang lagi ngetrend atau booming, jangan sampai ketinggalan dan kalah dengan siswanya, oleh karena itu guru haruslah melek teknologi, tahu internet dan bisa mencari informasi melalui internet dan berselancar di dunia maya. Guru melek teknologi dapat memanfaatkan teknologi secara baik dan benar. Edukasi melek teknologi harus menjadi agenda prioritas sehingga guru mampu turut serta menopang pembangunan melalui pemanfaatan perkembangan teknologi dalam melakukan kegiatan pembelajaran.

Kita ketahui bahwa kecanggihan teknologi informasi yang begitu cepat dapat diketahui anak didik. Mereka malah lebih pintar dari kita dalam teknologi informasi, jangankan anak yang sekolah lanjutan (SLTP, SMA dan SMK) anak sekolah dasarpun sudah mempunyai kemampuan mengoperasikan computer/laptop dan berselancar di dunia maya dengan menggunakan internet. Jika kita guru kurang mampu dalam teknologi, maka bisa jadi guru tertinggal informasi, bisa-bisa murid lebih tahu dari guru karena siswa belajar melalui internet di “Ruang Guru dan Rumah Belajar”. Guru keren itu inspiratif, jika mampu merubah pola pikir dan perilaku siswa menjadi lebih baik. Peserta didik yang kreatif, inovatif serta terampil, itu semua berawal dari gurunya, namun semuanya itu tidak akan terjadi apabila tidak didukung oleh guru yang melek teknologi dan fasilitas yang memadai serta adanya program pemerintah yang meningkatkan kreativitas guru dalam pemanfaatan teknologi informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru.

Dunia yang terbentang luas itu kini mampu kita genggam. Informasi apapun dapat diakses melalui internet di tangan kita lewat android atau handphone, bahkan peluang teknologi bukan hanya sebagai sarana hiburan semata, melainkan bisa menjadi sarana membuka jendela pengetahuan. Peranan guru sangat dominan dalam menyampaikan dan memotivasi peserta didik dalam pemanfaatan berbagai sumber belajar untuk meningkatkan pengetahuan serta kreativitasnya dalam menghadapi tuntutan zaman. Sangat disayangkan jika guru yang sekarang ini mempunyai alat komunikasi yang namanya android hanya digunakan untuk hiburan di dunia maya, hanya untuk chating semata di facebook, whatsapp, pinterest, line, telegram dan sebagainya tetapi tidak memanfaatkan fitur google drive yang ada di android. Bila guru sudah memanfaatkan teknologi informasi tentu tidak akan kesulitan mencari materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada anak didik dalam kegiatan pembelajaran di kelasnya.

Memanfaatkan android dalam pembelajaran tidaklah menyalahi dalam kegiatan belajar mengajar asalkan kita mendampingi dan mengawasi anak didik. Ajaklah siswa sekali waktu membawa android pada saat pembelajaran, tentunya dengan bimbingan dan pengawasan kita sebagai guru, jangan biarkan siswa berselancar di dunia digital tanpa pengawasan guru. Berikan tugas pada siswa untuk mencaritemukan materi yang sedang kita bahas dalam pembelajaran, hal ini akan mengasyikkan bagi siswa untuk saling cepat mendapatkan materi yang sedang dibahas dalam pembelajaran.

Walaupun sekarang ini ada kecanggihan teknologi, namun peranan guru adalah profesi yang tidak akan tergantikan teknologi, tetapi guru harus mampu menghadapi perubah dengan adanya teknologi itu. Guru harus mampu menjadi agen perubahan di era digital dan teknologi untuk hal inilah maka guru harus melek teknologi, sesungguhnya perubahan di dunia pendidikan ke depan sangat ditentukan oleh guru-guru yang melek teknologi, oleh karena itu kompetensi profesi guru selain memiliki 4 kompetensi (pedagogic, pribadi, social, dan professional) harus mempunyai kompetensi melek teknologi. Kompetensi melek teknologi ini harus dipisahkan dengan kompetensi professional, karena selama ini pengertian kompetensi professional hanya dipahami sebagai profesi sebagai guru. Guru harus melek teknologi dalam artian guru itu mampu, paham, menguasai dan dapat mengoperasikan teknologi software dan hardware, maka tidak heran apabila kita menemukan sebagian guru yang bisa dikatakan gagap teknologi, karena tidak mengerti cara mengoperasikan sebuah teknologi yang ada sekarang.

Ada beberapa alasan guru gagap, tidak melek teknologi dalam hal ini tidak bisa mengoperasikan laptop atau kompoter:

Mengaku sudah tua

Pengakuan yang klasik yang sering kita dengar “mengapa guru tidak bisa teknologi>” adalah mengaku sudah tua dan paling banyak dijumpai pada guru yang gagap, tidak melek teknologi. Sangat disayangkan kalau ada guru tidak mau belajar teknologi hanya karena beralasan sudah tua, padahal dalam agama jelas diterangkan “Belajarlah dari buaian sampai akhir hayat”

Mengaku tidak ada waktu

Alangkah banyaknya guru yang tidak bisa teknologi informasi hanya beralasan karena tidak mempunyai waktu untuk belajar, padahal kalau kita bayangkan berapa banyak waktu yang disia-siakan setiap hari oleh kita karena berselancar di dunia maya dengan handphone atau androidnya. Kalau kita dapat menggunakan handphone atau android berarti kita dapat memanfaatkan teknologi yang ada difiturnya, tapi sayangnya Hp/android itu hanya digunakan untuk chating di dunia maya, untuk menghitung dengan kalkulator atau hanya sekedar melihat jam dan menyimpan nomor kawan.

Malas

Alasan malas dan malu belajar teknologi inilah yang paling banyak dijumpai kalau kita bertanya pada guru, “Mengapa tidak mau belajar teknologi?”. Kalau sudah kata malas yang terucap dari seorang guru jangan berharap akan masuk apa yang kita ajarkan, demikian juga pada saat kita memberikan pelajaran pada siswa. Malas dan malu inilah yang sulit untuk kita memberikan motivasi untuk bangkit melakukan perubahan.

Mengaku tidak mempunyai laptop/computer

Laptop atau Computer merupakan alat vital yang harus dimiliki oleh guru dimana nanti di masa yang akan datang kemungkinan penerapan “paperless society” di era digital “replacement of paper to digital”. Sangat disayangkan kalau guru sudah sertivikasi yang berarti punya kompetensi tapi tidak mempunyai laptop/computer, maka disinilah seharusnya ada control social dari pihak yang berkompeten, dipergunakan untuk apa dana sertivikasi yang diberikan oleh guru itu? Tidak salah jika ada anjuran bagi guru yang telah sertivikasi menyisihkan anggarannya untuk digunakan untuk meningkatkan kompetensi dan membeli perangkat media pembelajaran yang salah satunya adalah laptop.

Jadi melek teknologi bagi guru merupakan keharusan dan wajib diikuti oleh semua guru, mengingat pendidikan 4.0 atau pendidikan abad 21 ini, jika guru tidak belajar mengikuti perkembangan teknologi maka akan tertinggal dan tergilas oleh zaman, yang sebenarnya belajar teknologi itu sangat mudah dan menjadi asyik bila kita dapat berinovasi dan kratif dalam mengelola teknologi untuk pembelajaran dengan membuat media pembelajaran interaktif. Setidaknya kalau guru melek teknologi kita selangkah lebih unggul dari pada kawan-kawan guru yang buta gagap teknologi.

Demikian tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti “LOMBA MENULIS OPINI BAGI GURU” pada peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI Ke-74 Tingkat Kabupaten Way Kanan 2019.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Betul pak. Setuju. Guru harus melek teknologi agar dapat mengontrol anak2, apalagi di jaman maraknya media sosial sekarang ini

11 Jan
Balas

Sepakat bu,kt harus menyesuaikan perkembangan teknologi nygbsehat dan bermanfaat,salam kenal Bu...

12 Jan

Tulisannya keren dan syarat makna. Betul sekali, yang muda dan yang tua harus melek tehnologi. Ada baiknya para guru hebat mulai mencoba IT sejak saat ini. Suksea atas prestasi yang diraihnya ya pak..

11 Jan
Balas

Terimakasih Bu,sy mewakili pak Dedi salam kenal semoga silahturahmi btetap berjalan...

12 Jan



search

New Post