Aan Nurchayati, M.Pd

Berjuang demi cita-cita itu tidak mudah jendral....

Selengkapnya
Navigasi Web
Dibalik Banjir Tahunan Perumahan Total Persada
Kondisi banjir dijalan raya perum total, alamanda dan grand duta

Dibalik Banjir Tahunan Perumahan Total Persada

Tantangan Menulis Hari ke - 6

#TantanganGurusiana

by : ANA

Sejak hari Sabtu kemarin hujan tiada berhenti. Sebenarnya dari malam tahun baruan pun sudah di guyur hujan lebat dan ikut menjadi korban banjir seperti halnya daerah-daerah lainnya. Intensitas dan curah hujan yang tinggi, menyebabkan sebagian daerah Tangerang tergenang air alias banjir. Tidak jauh dari tempatku bermukim, ada sebuah perumahan yang sejak tahun lalu selalu menjadi langganan banjir. Namanya Perumahan Total persada.

Lokasinya ini memang lebih rendah daripada sungai yang melintasinya. Yaitu kali Sabi. Pemerintahan kecamatan Periuk sudah berupaya menaikan tanggul sepanjang pinggiran kali sabi tersebut. Berulang kali dikeruk dan dan paang tanggul. Bahkan, pompa penyedot air juga sudah ditambah. Pengaturan pintu air dijaga ketat kala hujan turun. Namun, tetap saja hujan tak bisa mencegah banjir. Daerah ini selalu menjadi langganan banjir dan langganan masuk berita di Televisi.

Tahun ini, tepatnya awal 2020 kondisi kali sabi sudah diperbaiki dengan tanggul dan jembatan barunya. Debit air tetap tak bisa tertampung. Selalu meluber kearah jalan raya yang menjadi akses lalu lintas utama kotabumi menuju kota Tangerang. Pojok total selalu terendam. Tidak lama ini, tepatnya kemarin hari Sabtu, Walikota Tangerang, Bapak Arief meninjau lokasi banjir yang hampir sedada orang dewasa dijalan raya. Sebagai walikota, beliau mungkin penasaran apa yang masih salah dengan penanggulangan banjir di Total persada ini. Beliau rela berhujan-hujanan dan basah kuyup menerjang banjir yang merendam separuh tubuhnya berkeliling meninjau arus air dari hulu ke hilir.

Menurut penduduk asli Perumahan PPD dan Total serta Kampung Doyong, Total memang tak akan bisa lepas dari yang namanya banjir. Seperti kena kutukan aja. Asal hujan turun sehari penuh, maka akses jalan raya ini langsung terputus. Langsung banjir sulit dilalui kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat. Apalagi, sekarang diujung jalan sudah dibangun perumahan Grand Duta dan Duta City yang makin membuat luapan air semakin cepat menuju jalan raya. Bagaimana tidak, dulunya itu adalah rawa-rawa tempat penampungan air kini sudah dibangun perumahan pemukiman penduduk.

Rumah Saya yang tak jauh dari sana, memang tidak pernah mengalami banjir. Hanya dampak dari banjir di perumahan Total Persada, Gelam Jaya, Kotabumi, lalu menuju ke area pabrik Caplang juga banjir bisa menggenang sepinggang orang dewasa, maka akses Saya keluar rumah tidak ada. Kalau pun ada melalui jalan tiikus, maka harus siap dengan kondisi macet parah dijalan raya tembusannya. Dibalik kejadian banjir Perumahan Total Persada yang menjadi langganan itu, ada saja cerita lucu yang dialami warga sekitar. Tempat banjir itu pasti akan menjaddi pusat tontonan dan perhatian warga sekitar.

Kemarin, anak-anak pada asyik berenang di area banjir untuk memungut buah durian yang akhirnya ikut hanyut mengapung terbawa air. Karena, tidak jauh dari kali sabi yang menjadi pusat banjir tersebut, pedagang durian musiman baru saja menurunkan dagangannya dari sebuah truk besar. Tak elak lagi, buah yang mereka susun di palet kayu, karena sejak pukul 00.24 dini hari diguyur hujan, paginya buah-buah durian tersebut sudah hanyut terbawa arus. Sebagian lagi mengapung dan di pungut orang-orang dan anak-anak kecil. Tetap hati - hati dan jaga kesehatan ya guys. Soalnya sampai tulisan ini ditayangkan pun, hujan masih deras mengguyur kawasan bumi Tangerang.

Tangerang, 03 Februari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Penulisan kata "Dibalik" pada judul tersebut seharusnya "Di Balik". Kemudian penulisan kata "di guyur" dan "dijalan" seharusnya "diguyur" dan "di jalan". Kumaha atuh, Neng Aan? Hehehe...

03 Feb
Balas

Hahahaha..gak lulus lulus ya Ayah. Tahu nih si Neng susah amat belajarr bedain di

04 Feb



search

New Post