Aan Nurchayati, M.Pd

Berjuang demi cita-cita itu tidak mudah jendral....

Selengkapnya
Navigasi Web
Kelakuan Anak Lakilaki

Kelakuan Anak Lakilaki

Tantangan Hari Ke - 6

#TantanganGurusiana

by : ANA

Jangan melihat dari gambar yang ditampilkan. Apalagi memutar Hp untuk melihat dengan jelas gambar apa yang ditampilkan. Itu hanya seonggok motor yang hampir tidak berbentuk karena banyak di modif dan di otak atik oleh anak sulungku. Seorang anak lelaki yang banyak ingin tahu dan sering melakukan percobaan.

Sejak kecil, si sulung anak yang pendiam. Emosinya kadang sulit terkontrol dan susah dikendalikan. Tapi, kemampuan akademik dan otaknya lumayan cerdas. Ketika menginjak remaja, keinginannya harus selalu dituruti. Mungkin karena Ayahnya juga dari kecil memanjakan dia dengan segala memberikan apa yang dia inginkan. Bagi Ayahnya itu bentuk kassih sayang. Karena dia pikir dulu waktu dia masih jadi anak kecil, tak pernah memperoleh apa yang dia mau. Sekarang kepada anak pertamanya, apa saja dicukupi, diberi dan dimudahkan dalam menginginkan sesuatu.

Masih kuingat ketika dia masuk usia 11 tahun, dia sudah duduk dibangku kelas 1 SMP. Awalnya sih masuk pesantren. Tapi, karena anaknya tidak betah, nangis ingin pulang, Ayahnya menyetujui dan membawanya tanpa melakukan pengunduran diri kepada pihak yayasan. Ketika naik ke kelas 2 SMP, dia sudah memaksa ingin membawa motor sendiri. Padahal ada larangan dari pihak sekolah bahwa anak sekolah tak boleh membawa kendaraan bermotor.

Siang itu, dia tak mau diantar sekolah. Dia maunya berangkat sendiri membawa motor. Sedangkan, Aku masih menganggapnya anak kecil dan belum bisa dia mengendarai motor dengan baik. Secara, kami tak pernah mengajarinya. Si sulungngambek dan mogok tak mau sekolah. Aku benar-benar kehilangan rasa kesabaran menghadapinya. Sempat terjadi pertengkaran diantara kami. Hingga akhirnya dia kabur dari rumah melalui jendela. Sehari itu dia juga tak masuk sekolah.

Dengan kejadian itu, akhirnya kami mengorbankan diri membiarkan dia membawa sepeda motor type bebek. Waktu kami ambil motor itu sengaja memilih pink. Karena Aku suka warna ungu. Dan pink mendekati warna ungu. Tidak berpikir bakal menjadi milik anak sulung lelaki kami. Beberapa bulan dia memiliki motor itu, dia pun mengutarakan ingin mengecat motornya dengan warna lain tanpa harus mengganti warna utamanya. Dengan menghabiskan modal Rp. 700.000,- akhirnya motor pun berganti dengan warna lain.

Tak berselang lama, tiba-tiba dia ingin memodifikasi bodynya. Pertama dari mengganti jok dengan papan dilapisi kain jok yang sangat keras tak ada empuk-empuknya sama sekali. Sakit jika kita mengendarainya. Lalu, beralih ke ban motor yang diganti dengan ban sepeda biasa. Dia buka sayapnya dan membiarkan motornya telanjang body. Awalnya bagus menjadi seolah itu adalah rongsokan.

Pernah suatu ketika, Aku pakai untuk pergi ke suatu tempat yang sedikit jauh. Disepanjang jalan, berpapasan dengan anak sekolah, malah di lihatin dan tidak sedikit yang bersiul menggoda. Mereka bilang motornya keren. Walaah, selera mereka kok hancur minah banget yaa. Motor rongsokan dikira keren. Dengan kedua ban memakai roda sepeda yang berjari-jari. Aku kendarai dengan begitu santai tapi malu mengurangi rasa percaya diriku sebagai seorang guru. Itulah, kelakuan anak lelaki. Yang tidak bisa kita mengarahkan harus bagaimana, menjadi apa dan seperti apa.

Sekarang menjelang usianya yang ke - 18 tahun makin menjadi saja hobynya. Dia memelihara reptil yang membuatku bergidik geli dan takut. Dari kucing, ular phyton, iguana, kadal afrika, tokek america, kura-kura seharga 5 gr emas dan lain sebagainya sampai ke biawak. Berbagai macam nasihat dan masukan sudah diberi. Tantangan dengan usaha burung puyuh sampai ke tuyul pun kami tawarkan. Tapi, pendiriannya tetap. Itulah, sejatinya anak lelaki. Tak badung maka tak bisa dikatakan lelaki sejati. Apakah anak perempuan begitu? Tentu saja tidak seextrem anak lelaki. Karena Aku juga pernah menjadi anak perempuan. Paling banter hanya beli alat masak-masakan saja. Yang punya anak gadis mana suaranya....

Tangerang, 20 Januari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post