Tantangan Hari ke - 8

#TantanganGurusiana

by : ANA

Hari ini kan tak ada jadwal Saya mengajar dii Sekolah. Karena, biasanya Saya gunakan hari Rabu untuk mengajar di kampus. Kebetulan semester ini dapat jadwal mengajar di kampus malam, maka rabu siang Saya libur. Uuuuh,, rasanya bahagia banget guys. Dengan begitu Saya bisa bantu kembali kegiatan di Dapur Umum korban banjir kelurahan Gembor - kecamatan Periuk Kota Tangerang yang masih membutuhkan perhatian. Sudah hampir 3 hari para korban banjir mengungsi di GOR dan mesjid setempat tanpa dapat menyelamatkan harta benda mereka.

Kewajiban setoran menulis sebagai tantangan hari ke 8 yang harusnya Saya sudah menulis di hari ke 22, eh bolong sehari di tanggal 20 akhirnya back to one again. Tidak mau terjadi lagi, jadi Saya coba hari ini menyempatkan waktu di shubuh hari. Menjadi wanita, Ibu rumah tangga dan pekerja serta sosialita (maksudnya berorganisasi) mengatur waktu seefisien dan seefektif mungkin harus mampu dilakukan.

Mumpung suami sedang bertugas keluar negeri, maka inilah yang kulakukan setiap hari. Mantengin gurusiana dan FB untuk membaca dan menulis. Setelah itu, membantu kegiatan Bu Lurah di PKK sebagai bentuk sosial terhadap para korban banjir. Tak lupa, kewajiban sebagai dosen tahfidz pun untuk membimbing mahasiswa setor tahfidz dilakukan secara online. Mengajar siswa dan mahasiswa reguler adalah kewajiban utama yang tak bisa di tunda setiap hari. Terlebih-lebih kewajiban terhadap anak-anak di rumah.

Bangun tidur, dan melaksanakan kewajiban sebagai muslim, Saya langsung eksekusi menu sarapan. Setelah beres, langsung eksekusi laptop untuk menulis gurusiana. Dilanjutkan kirim email materi mengajar. Beres menulis, Saya mengantar anak sekolah. Pulangnya akan langsung menuju dapur umum sebagai posko utama. Siang harus jemput anak, beres-beres rumah dan menyiapkan makan siang sampai malam mereka, sore mengajar ngaji santri-santri Saya, ba'da maghrib Saya harus sudah di kampus kelas karyawan. Wah, semoga saja dilancarkan dan diberi kemudahan menuju akses yang akan di tuju. Karena sampai pagi ini, jalanan utama masih terendam banjir dan masih harus mencari akses lain yang pastinya akan macet parah.

Itulah yang Saya lakukan ketika Suami tidak di rumah. Melakukan kegiatan positif yang juga merupakan kewajiban Suami sebagai ketua RT dan DKM. Maka, harus bisa Saya menggantikannya semaksimal mungkin mengabdi kepada masyarakat. Sebelumnya, jika libur di rumah hanya bisa main game, berkhayal dan males-malesan saja. Sungguh sia-sia waktu yang Saya gunakan. Seminggu ini, malah lupa main game guys.

Ok, bukan bahagia tak ada Suami di rumah, tapi tetap saja kerinduan terselip karena rumah jadi sepi. Biasanya yang sering ngomel kan dia. Jika pagi-pagi Saya pegang laptop atau HP pasti dia protes, disuruh masak dan menyiapkan sarapan untuk keluarga cepat-cepat. Siang juga kalau terlihat Saya leha-leha main ponsel dia akan selalu ada cara menyuruh Saya mengerjakan sesuatu. Beres-beres rumah, mencuci atau apa saja. Kalau malam jangan ditanya guys. Hehehe, Paksu jauh di Philipine sana, dengan hati yang tenang dan damai ya guys. Karena, mainan istrinya sekarang adalah menulis di gurusiana dan FB. Walau pun suka langsung di protes jika apapun jadi tulisan yang di posting. Peluk dan cium buat dia yang semoga selalu Allah lindungi dan beri kesehatan. Dijauhkan dari virus apa pun ketika harus bertugas keluar.

Furgoso, jangan lupa jaga kesehatan. Ok guys, sudah dulu ya. Selamat beraktivitass buat semua.

Tangerang, 05 Februari 2020