Covid 19 Merubah Kami
Sekitar akhir bulan Maret ketika Covid 19 sedang melanda seluruh dunia, suamiku harus dirawat di salah satu RS di Jakarta Pusat. Jujur sebenarnya aku sangat khawatir bila harus menginap. Akhirnya dengan hanya membawa perlengkapan seadanya kami berdua harus tidur di RS.
Anak pertama yang laki-laki sedang menyelesaikan skripsi. Karena pembelajaran dilakukan jarak jauh, ia melaksanakan bimbingan pun secara daring. Anakku yang ke dua, perempuan, sudah balik ke Jakarta ketika perkuliahannya di Bandung juga dilakukan secara daring.
Hatiku pun sedikit merasa lega karena kuanggap mereka sudah dewasa dan mandiri. Aku dapat fokus menemani suamiku. Ia sedikit berkurang daya ingatnya. Aku pelan-pelan harus menggali lagi memorinya. Seringkali aku pancing dia dengan menceritakan pengalaman berwisata. Kadang ia bercerita pengalaman masa kecilnya. Lambat laun ingatannya mulai kembali. Apa yang diceritakannya sudah sesuai. Alhamdulillah...aku sangat bersyukur.
Sementara itu kedua anakku saling membantu pekerjaan di rumah. Berbagai pembayaran langganan sudah dapat dilakukan oleh mereka. Aku sangat khawatir dengan Covid 19 sehingga meminta mereka selalu di rumah. Tetap saja untuk belanja sayuran anakku yang perempuan membeli di tukang sayur dekat rumah. Kadang-kadang untuk pembelian tertentu, sistem online lah yang diandalkan. Bahkan ojek online menjadi langgananku untuk membawa keperluan kami di rumah sakit.
Aku pun melakukan PPJ dari rumah sakit. Semua bisa dilakukan dengan lancar dan terkendali. Setelah 12 hari dirawat akhirnya suami diperbolehkan pulang. Betapa senangnya berada di rumah kembali. Aku merasa terkejut. Rumah terlihat bersih dan rapi. Anak-anak melaksanakan tugasnya dengan baik dan cekatan. Apa yang belum biasa dilakukan dapat dituntaskan dengan sempurna.
Mereka bercerita bahwa sekarang terbiasa bersih. Apapun barang yang dibeli dari luar tidak lupa dibersihkan dahulu. Ada yang disemprot dan ada juga yang dialiri air. Selalu cuci tangan dan membersihkan badan. Ya..mungkin ini pengaruh positif dari Covid 19. Semoga cepat berlalu.
Aan Nurjanah, S.Pd
Guru di SMPN 218 Jakarta
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Banyak hikmah dibalik Pandemic ini bunda. Bagus. Lanjutkan bunda..
Terima kasih bu Tri..sama-sama ya..semangat
Ternyata anak-anak jika jauh dari orang tua nya sangat dewasa dan mandiri... Kadang kita sebagai orang tua meragukan kemampuan mereka...Hebat Bun..Salam literasi
Terima kasih bu Umi..iya kadang kita orang tua bertanya pada diri sendiri : apakah mereka bisa ya? Kita juga sebagai orang rua harus terus membiasakan mereka agar nantinya bisa mandiri.
Barakallah ... keren bund...Syafakallah buat Bapak, sehat selalu
Terima kasih bu Dewi. Amiin.